Infokom DPP PPNI - Forum Komunikasi Penugasan Khusus Kesehatan Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (FKPKK DTPK) melakukan konsolidasi dengan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI). Dalam pertemuan ini membahas rencananya FKPKK akan melakukan aksi damai pada Senin (30/4/2018) menuju Kantor Kementerian Kesehatan RI, dikarenakan pertemuan yang selama ini dilakukan dengan pihak terkait belum ada hasil yang memuaskan.
Forum yang beranggotakan profesi tenaga kesehatan seperti perawat, ahli gizi, fisioterapi, apoteker dan lainnya ini rencananya akan menuntut salah satu kebijakan pemerintah. Khususnya kebijakan mengenai pengangkatan pegawai PTT menjadi PNS.
“Yang kami garis bawahi adalah diskriminasi pengangkatan PTT menjadi PNS, sehingga kami perlu melakukan aksi ini, ucap Ketua FKPPK DTPK, La Ode Zalino saat berkonsultasi dengan pengurus DPP PPNI di Graha PPNI Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Minggu (29/04/2018).
Menurut Zalino, pada tahun 2017 ada beberapa profesi kesehatan DTPK yang sudah diangkat PNS seperti bidan PTT, dokter, dan dokter gigi, namun perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang dilibatkan untuk penugasan di DTPK tidak diangkat, tentunya ini diskriminasi, karena perlakuannya spesial pada profesi tertentu saja.
“Surat Keputusan (SK) penugasan mereka yang diterbitkan oleh Kemenkes Ri itu sama dengan beberapa profesi yang akan ikut aksi. Kegiatan aksi ini merupakan reaksi atas tidak adanya respon pemerintah atas pertemuan yang sudah dilakukan dan aksi ini merupakan pertama kalinya digelar di Jakarta,” tegasnya.
Saat kunjungan, FKPPK DTPK diterima oleh Maryanto Ketua Tim Kesejahteraan DPP PPNI, yang juga sekretaris Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Perawat (BBHAP)PPNI. Dikesempatan pertemuan tersebut, Dia juga mendukung penuh aksi damai yang direncanakan pada senin ini.
“PPNI mendukung dan akan mengirimkan tim untuk turun langsung ke lapangan mengawal kawan-kawan,” ungkap Maryanto.
Dia berharap, selain mendukung dan memberikan masukan agar aksi damai ini mendapatkan hasil positif, sekaligus Dia menjelaskan alasannya mendukung aksi ini sebagai upaya untuk mensejahterakan perawat khususnya dan semua profesi tenaga kesehatan pada umumnya.
“Semua profesi di mata hukum sama statusnya, tidak ada diskriminasi. Pengawalan DPP PPNI adalah bukti atau implementasi nyata dari hasil rakernas PPNI di Riau yang sepakat untuk mengawal kesejahteraan anggota perawat di Indonesia,” terang Maryanto, disaat menerima utusan FKPPK, Dia tetap bersemangat walaupun beberapa waktu lalu kecelakaan lalu lintas telah menimpa dirinya.
Aksi damai perawat dan tenaga kesehatan lainnya, akan diawali dengan orasi dari koordinator aksi, kemudian dilanjutkan dengan aksi teatrikal. Direncanakan aksi yang bakal digelar pada pagi hari dan akan ditutup dengan doa bersama. Disamping itu, berharap aksi damai akan mendapat perhatian dari semua pihak yang terlibat dan masih peduli dengan kesejahteraan tenaga kesehatan di daerah.
Post a Comment for "Aksi Damai Nakes : Inginkan PNS & Protes Kebijakan Diskriminatif"