Pengertian
Tumor ganas berasal dari ovarium. Sering juga disebut kenker ovarium. Karena sebagian besar kanker ovarium bersifat karsinoma, maka kanker ovarium sering dianggap identik dengan karsinoma ovarium.
Klasifikasi
Secara singkat berdasarkan pemeriksaan histopatologi terdapat tiga jenis kanker ovarium yang terbanyak adalah :
- Tumor ganas epitel (malignant epithelial tumor)
- Tumor ganas sel benih (malignant germ cell tumor)
- Tumor ganas stroma (malignant stromal/sex cord tumor)
Secara umum dapat dikatakan bahwa makintua umur pasien, makin besar kemungkinan tumor berasal dari unsur epitel. Sebaliknya, tumor sel benih lebih sering dijumpai pada gadis dan wanita muda.
Tumor ganas epitel
Tumor ganas ovarium yang berasal dari epitel germinal atau mesotel.
Klasifikasi histologi neoplasma ovarium (WHO, 1973):
- Neoplasma Epitel :
- Jenis serosum
- Jenis musinosum
- Endometrioid
- Mesonefroid
- Tumor Brenner (transisional)
- Kombinasi jenis-jenis epitel
- Kombinasi epitel dengan unsur lain
- Kanker yang tak berdiferensiasi
- Neoplasma Stroma Gonad
- Tumor sel granulosa
- Tumor sel Sertolli – Leydig
- Ginandroblastoma
Anamnesis dan pemeriksaan fisik:
- Amenore
- Keluhan gestosis seperti hipermesis gravidarum yang bera
- Perdarahan
- Uterus yang lebih besar dari usia kehamilan
- Klinis terlihat gelembung mola yang keluar dari uterus
- USG: Didapatkan gambaran gelembung vesikel ( Vesicular ultrasonic pattern)
- Kadar βhCG yang lebih tinggi
- Pemeriksaan patologi anatomi
- Transfusi darah (99.0)
- Pengobatan gestosis sesuai protokol
- Evakuasi dengan vakum kuretase (69.0)
- Kemoterapi profilaksis
- Histerektomi dilakukan bila usia lebih dari 35 tahun dengan jumlah anak cukup (68.4)
- Tirotoksikosis (pengobatan persama-sama dengan Departemen Ilmu Penyakit Dalam)
- Emboli paru (pengobatan bersama-sama Departemen Ilmu Penyakit Dalam)
1. Evakuasi : (sesuaikan dengan cara terminasi kehamilan trimester I)
Vakum kuretase
Bila gelembung sudah ke luar.
Setelah keadaan umum diperbaiki langsung dilakukan vakum kuretase dan untuk pemeriksaan PA dilakukan pengambilan jaringan dengan kuret tajam. Bila perdarahan banyak: bersamaan dengan perbaikan KU, evakuasi harus segera dilakukan.
Bila gelembung belum ke luar.
- Pasang laminaria stift, 12 jam kemudian dilakukan vakum kuretase tanpa pembiusan, kemudian dilakukan kuretase tajam, untuk mengambil jaringan (untuk pemeriksaan PA).
- (Pada laporan harus dituliskan: jumlah dan diameter jaringan mola, perdarahan, ada tidaknya janin atau bagian janin seperti kantung janin, cairan ketuban dan lain-lain).
- Khusus untuk pasien umur 35 tahun atau lebih dengan jumlah anak cukup, dilakukan histerektomi totalitas, baik dengan jaringan mola in-toto atau beberapa hari pasca kuret.
2. Terapi profilaksis: dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : Kemoterapi, Histerektomi
- Kemoterapi : Diberikan pada pasien dengan risiko tinggi, yaitu:
- Hasil PA mencurigakan keganasan
- Umur pasien 35 tahun atau lebih yang menolak dilakukan histerektomi.
- Obat yang diberikan adalah : Metotreksat (MTX): 20 mg/hari IM selama 5 hari (ditambah dengan asam folat) atau Aktinomisin D (ACTD): 1 vial (0,5 mg)/hari IV selama 5 hari
- Histerektomi : Dilakukan terutama pada pasien yang berumur ≥ 35 tahun dengan jumlah anak cukup
3. Pengawasan lanjut: Bertujuan untuk mengetahui sedini mungkun adanya perubahan kearah keganasan.
- Lama pengawasan: Satu tahun. Pasien dianjurkan jangan hamil dulu, dengan menggunakan KB kondom/sistem kalender, atau pil KB bila haid teratur dan tidak dianjurkan menggunakan IUD atau suntikan
- Akhir pengawasan : Bila setelah pengawasan satu tahun, kadar βhCG dalam batas normal, atau bila telah hamil lagi
- Jadwal pengawasan
- 3 bulan ke-I : dua minggu sekali
- bulan ke-II: 1 bulan sekali
- bulan terakhir: 2 bulan sekali
- Pemeriksaan yang dilakukan selama pengawasan:
- Pemeriksaan klinis dan βhCG setiap kali datang
- Foto toraks,pada bulan ke-6 dan ke-12 atau bila ada keluhan
- Perdarahan
- Syok hipovolemik
- Preeklamsi/eklamasi
- Tirotoksikosis
- Infeksi
- Emboli paru
- Keganasan
Post a Comment for "Panduan Praktik Klinis Obstetri Tentang Kanker Ovarium"