Prosedur
- Setelah dilakukan tindakan a dan antiseptik di daerah abnomen dan daerah genitalia eksterna, dilakukan pengosongan kandung kencing. Bagian depan partio diidentifikasi dan dijepit dengan tenakulum.
- Dilakukan sondase dari ostium uretra untuk menentukan vesika urenaria, dilakukan insisi T terbalik, 1 cm diatas ujung serviks bagian depan.
- Selanjutnyajaringan dibebaskan sampai mencapai plika vesiko uterina.
- Serviks bagian belakang diidentifikasi dan dibuat sayatan melingkar sampai bertemu dengan sayatan depan dan dibebaskan dari rektum.
- Ligamentum kompleks sakrouterina-kardinal diidentifikasi, diklem, dipotong dan diikat kiri dan kanan.
- Arteri uterina diidentifikasi kemudian diklem, dipotong dan diikat.
- Selanjutnya dengan bantuan telunjuk, meluksasi bagian bawah fundus uteri kemudian ditarik kebawah.
- Ligamentum rotundum diklem, dipotong dan diikat.
- Ligamentum ovarii proprium dan pangkal tuba diklem,dipotong, dan diikat kiri dan kanan sehingga uterus dapat diangkat seluruhnya.
- Dilakukan reperitonalisasi dengan peritoneum kandung kencing, dan dilakukan penggantungan tumpul vagina dengan cara McCall culdoplasty dengan kedua ligamentum kompleks sakrouterina-kardinal.
- Bila ada sistokel dilakukan kolporafi anterior dengan cara insisi berbentuk segitiga pada dinding depan vagina dengan puncak ± 1 cm distal dari puncak vagina dan dengan dsar 2 cm dari orifisium uretra eksternum.
- Perdarahan dirawat, jaringan submukosa dijahit secara matras horisontal, dan jaringan mukosa dijahit satu-satu.
- Bila ada rektokel dilakukan kalporafi posterior dengan cara insisi berbentuk segitiga dengan puncak ± 1 cm distal dari puncak vagina dan dengan dasar daerah introitus vagina
- Perdarahan dirawat, jaringan submukosa dijahit secara matras horisontal, mukosa vagina dijahit satu-satu.
- Kulit daerah perineum dijahit satu-satu
- Dipasang keteter folley no. 16 dan tampon vagina
- Perdarahan selama operasi dihitung.
Post a Comment for "Panduan Praktik Klinis Obstetri Tentang Histerektomi Vaginal Totalis"