Pengertian
Kegagalan kehamilan normal yang disertai dengan profilerasi sel trofoblas yang berlebihan dan degenerasi hidrofik, yang secara klinis tampak sebagai gelembung-gelembung
Klarifikasi
- Mola hidatidosa komplit (O01.0)
- Mola hidatidosa persial (O01.1)
- Amenore
- Keluhan gestosis seperti hipermesis gravidarum yang berat
- Perdarahan
- Uterus yang lebih besar dari usia kehamilan
- Klinis terlihat gelembung mola yang keluar dari uterus
- USG: Didapatkan gambaran gelembung vesikel ( Vesicular ultrasonic pattern)
- Kadar βhCG yang lebih tinggi
- Pemeriksaan patologi anatomi
- Transfusi darah (99.0)
- Pengobatan gestosis sesuai protokol
- Evakuasi dengan vakum kuretase (69.0)
- Kemoterapi profilaksis
- Histerektomi dilakukan bila usia lebih dari 35 tahun dengan jumlah anak cukup (68.4)
- Tirotoksikosis (pengobatan persama-sama dengan Departemen Ilmu Penyakit Dalam)
- Emboli paru (pengobatan bersama-sama Departemen Ilmu Penyakit Dalam)
Evakuasi :
(sesuaikan dengan cara terminasi kehamilan trimester I)
Vakum kuretase
- Bila gelembung sudah ke luar. : Setelah keadaan umum diperbaiki langsung dilakukan vakum kuretase dan untuk pemeriksaan PA dilakukan pengambilan jaringan dengan kuret tajam. Bila perdarahan banyak: bersamaan dengan perbaikan KU, evakuasi harus segera dilakukan
- Bila gelembung belum ke luar. Pasang laminaria stift, 12 jam kemudian dilakukan vakum kuretase tanpa pembiusan, kemudian dilakukan kuretase tajam, untuk mengambil jaringan (untuk pemeriksaan PA).
(Pada laporan harus dituliskan: jumlah dan diameter
jaringan mola, perdarahan, ada tidaknya janin atau bagian janin seperti kantung
janin, cairan ketuban dan lain-lain).
Khusus untuk pasien umur 35 tahun atau lebih dengan
jumlah anak cukup, dilakukan histerektomi totalitas, baik dengan jaringan mola
in-toto atau beberapa hari pasca kuret.
Terapi profilaksis: dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : Kemoterapi, Histerektomi
- Kemoterapi
- Diberikan pada pasien dengan risiko tinggi, yaitu: Hasil PA mencurigakan keganasan, Umur pasien 35 tahun atau lebih yang menolak dilakukan histerektomi.
- Obat yang diberikan adalah :
- Metotreksat (MTX): 20 mg/hari IM selama 5 hari (ditambah dengan asam folat) atau
- Aktinomisin D (ACTD): 1 vial (0,5 mg)/hari IV selama 5 hari
- Histerektomi Dilakukan terutama pada pasien yang berumur ≥ 35 tahun dengan jumlah anak cukup
Akhir pengawasan
Bila setelah pengawasan satu tahun, kadar βhCG dalam batas normal, atau bila telah hamil lagi
Jadwal pengawasan
- 3 bulan ke-I : dua minggu sekali
- bulan ke-II : 1 bulan sekali
- bulan terakhir : 2 bulan sekali
- Pemeriksaan yang dilakukan selama pengawasan:\
- Pemeriksaan klinis dan βhCG setiap kali datang
- Foto toraks,pada bulan ke-6 dan ke-12 atau bila ada keluhan
Post a Comment for "Panduan Praktik Klinis Obstetri Tentang Mola Hidatidosa"