Literasi Perawat ~ Sesudah ujian, disuruh nunggu wisuda. Sesudah wisuda, disuruh nunggu Ukom. Ukom selesai, disuruh nunggu Serkom. Sudah ada Serkom, disuruh nunggu STR. Sambil tunggu STR, disuruh nunggu ikut BTCLS. Sesudah BTCLS ada, disuruh ngecek apakah STR sudah turun. Sesudah STR turun, disuruh nunggu peluang jadi Pegawai Daerah/PNS.
Sambil nunggu peluang, disuruh nunggu sambil magang. Sambil magang, disuruh nunggu antri jadi tenaga sukarelawan.
Selama jadi sukarelawan disuruh nunggu bersabar, katanya rejeki sudah ada yang ngatur.
Sudah diatur pun kebutuhan hidup, disuruh nunggu giliran kita akan tiba.
Hingga lima tahun bersabar, yang ditunggu-tunggu nyatanya tidak juga tiba.
Emangnya kerjaan perawat harus nunggu terus sampai tua?
Solusinya bagaimana?
Jangan menunggu! Kerjakan yang anda bisa, meski anda tidak suka. Asalkan halal, lakukan. Untuk bisa bekerja, tidak harus nunggu. Jangan terlalu ‘keracunan’ dengan STR. Tidak bisa bisa kerja di RS, klinik, bila ada peluang lain, ambil! Mau di hotel, di perusahaan, asuransi, farmasi, pelabuhan, terminal, gudang, supermarket kerjakan! Emangnya berapa harga sebuah gengsi? Emangnya siapa yang peduli dengan kebutuhan hidup kita?
Ketuk semua pintu kesempatan, asal tidak nganggur. Homecare juga bisa jadi pilihan, karena kadang tanpa STR juga tak masalah. Kalau sudah capek nyari di dalam negeri, mengapa anda anti banget dengan kerja di luar negeri?
Yang membuat dunia ini sempit terkadang bukan orang lain. Terkadang, diri sendiri, serta orang yang, konon, amat kita cintai.
Malang, 26 March 2018
SYAIFOEL HARDY
WA 081336691813
Post a Comment for "Ternyata, Kerjaan Perawat Itu Nunggu ..."