Kau terlahir atas pengabdian tulusmu.
Merawat dan mengasuh anak-anak ibu pertiwi..
Tanpa pernah lelah atau merasa gelisah kau selalu menjaga dan merawat mereka dengan kecintaanmu..
Walau terkadang dikeheningan malam rasa kantuk..
Tak tertahankan mengusik batinmu
Kau selalu meloyalitaskan dirimu sepanjang waktu..
Demi kesembuhan putera-puteri ibu pertiwi..
Pengabdianmu dimasa itu masih terngiang dalam benakku...
Dimasa itu kau balut luka para pejuang dengan senyummu..
Kau hapus luka para pejuang pembela tanah air dan Kau pancarkan..
Senyuman pantang menyerah dalam tetesan air matamu untuk negeri..
Merawat dan menolong mereka yang terkapar lemah tak berdaya karena
Hujaman peluru para penjajah menjadi simbol pengabdianmu bagi negeri
Kau adalah lampion ketulusan cinta sejati para pejuang tanah air, kau ikut
Berperang melawan penjajah meski kaupun harus jatuh terkapar dalam luka
Walau terkadang kau menjadi korban kebiadaban para penjajah
Namun segala pengabdian tulusmu untuk nusa bangsa harumkan
Nama dan jasamu, dan kau tetap selalu ada atas perjuangan Para pejuang demi terciptanya kemerdekaan Indonesia tercinta
Sang perawat begitulah sebutan bagimu anak negeri yang berjuang dengan mulia demi sebuah pengabdian untuk nusa bangsa..
Kau kobarkan nyalimu untuk merawat para pejuang yang bertumpah darah
Meski harus kau korbankan selendang suteramu untuk membalut luka penuh darah..
Walau kini kita tidak lagi terjajah oleh sebuah pertumpahan darah dengan para penjajah..
Namun pengabdianmu selalu terukir dalam sebuah tanda jasa atas segala pengorbananmu.
Pengabdian sebagai sang perawat sungguh mulia dan agung sebagaimana sebuah mutiara yang bersinar dalam kilauan cahaya
Post a Comment for "Sang Perawat di Masa Itu"