Kukalungkan
kesombongan di hatiku
Megah
dengan kuasa diri yang angkuh
Jasad
ini begitu tegap menjajah bumi
Tiada
luka nan sakit yang menempel jasmaniku
Sungguh,
rohaniku telah tertipu
Dalam
kedangkalan ilmunya
atau
sebab takabarnya jiwa
Anugerah
itu terlupakan
Dalam
rasa sehat
Aku
lalai bahwa sehat adalah rizki
Yang
terlupakan untuk di syukuri
Dalam
rasa sehat
Ada
rasa indah dalam kebebasan
Namn
dalam rasa sehat
Seringkali
membawa tinggi hati
Bahwa
kita tak pernah mati
Atau
takdir bisa mengintip dari balik kemungkinan
kini
ketika semuanya terjadi
tingal
meringkuk menunggu mati
Berharap
rasa sakit ini terhenti
Hingga
ajalku datang segera kapanpun nanti
Post a Comment for "Puisi: Anugerah Terlupakan"