Bergetar
segera sebuah kampung
Bercarut
marut dalam takut
demam
itu berdarah
Bahkan
menyisakan kematian
Tangis
membahana seperti hujan di kala kemarau
Ketenangan
yang diselimuti rintihan
Menghantui
manusia - manusia yang lalai
Hingga
kemudian virus itu merayap bebas menggenangi kumpulan jiwa
Ah,
Sang
alam hidup
Bagaimana
engkau dicampakkan
Bahkan
dirimu ternodai oleh sisa sisa kotoran manusia
Sampah
sampah tak terhitung dilemparkan kepadamu
Lalu
lihatlah bagaimana Tuhan menghukum
Lewat
udara yang tak lagi segar
Dengan
penyakit yang kian beragam
Lalu
kematian yang kian mengerikan
Mari
kita syukuri kenikmatan berupa kesehatan dengan menjaga tubuh kita serta
gunakan tubuh kita untuk kebaikan dan bukan untuk mendurhakai Tuhan.
Post a Comment for "Puisi: Sang Alam Hidup"