Opini – Berkaca pada keadaan yang terjadi
selama ini di dunia keperawatan, kita hanya bisa mengatakan ada pemerasan dan
kesenjangan itulah yang sebenarnya pantas untuk di pelajari dalam konteks
kekinian khususnya dalam dunia keperawatan. Rantai ketidakadilan yang di terima
oleh perawat baik di Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain sebagainya. Jauh sekali
dengan profesi lain yang selalu di hargai dan di sanjung. Imperium profesi
kedokteran memang tak berkenang profesi perawat hidup dalam kesejahteraan.
PPNI
sebagai organisasi yang menaungi seluruh perawat di Indonesia hanya jadi saksi
dan penonton saja tanpa menindaklanjuti segala promblem yang terjadi dalam
dunia keperawatan.
PPNI
seharusnya memiliki jiwa perlawanan entah dengan cara apa dan bagaimana jangan
sampai kita di tundukkan oleh profesi yang selalu menganggap perawat sebagai
pembantunya.
Seharusnya
PPNI berusaha untuk memberikan inspirasi sebagai contoh para perawat dan
mahasiswa keperawatan mencetuskan keyakinan untuk bergerak dan melawan
ketertindasan yang selama ini dirasakan oleh perawat, karena melalui organisasi
profesilah sebagai contoh mengungkit keberanian dan dapat di jadikan tauladan
bagi para perawat dan mahasiswa keperawatan akan tetapi sekarang sudah terbalik
perawat dan mahasiwa keperawatan yang duluan gundah gelisah melihat profesi
mereka di lecehkan dan di perkosa oleh profesi lain, sehingga profesi yang selalu
melecehkan profesi perawat disebut sebagai profesi predator.
Hasil
buruk dari keadaan itu adalah kekuasaan yang minim tanggung jawab. Siapa yang
bisa di tunjuk untuk bertanggung jawab melihat gaji perawat yang hanya untuk
sesuap nasi ? siapa yang bisa di tunjuk dan meminta keadilan melihat profesinya
di perkosa oleh para predator yang menganggap profesi perawat hanya pembantu?
Kemudian siapa yang di tunjuk untuk bergerak pertama ketika profesi kita di
lecehkan begitu saja? Gelas yang jatuh dan pecah tidak akan bisa kembali utuh
dan tetap berbekas. Kita kemudian hanya bisa mendapatkan berita dan cerita
tanpa ada gerakan pembela perlawanan, ingat bukan teori dan konsep yang mampu
merubah semuanya akan tetapi perbuatan dan pergerakanlah yang mampu mengubah segalanya.
Singkatnya penindasan profesi perawat adalah spesies yang mudah di temukan
tanpa mau disentuh dan diubah.
Panggung
kehidupan sosial bertabur dengan para perawat dan mahasiswa keperawatan yang
memompa harapan, profesi perawat sebaiknya dicintai, dilindungi dan disayangi,
diakui dan dihormati oleh sesama profesi. Hubungan di antara profesi bukan
kontradiksi tapi harmoni. Jadikan sesama profesi sebagai pengikat suci
kesenjangan dan ketimpangan bukan melecehkan dan mendegradasikan derajat
profesi lain.
Ketakutan
selalu jadi bagian kita yang tak berani mendirikan keadilan terhadap profesi
perawat, kejahatan selalu jadi bagian kita yang mengingkari kebenaran maka
melanggar keadilan. Dua-duanya sumber keonaran. Coba lihat diri kita
masing-masing ketika melihat profesi perawat di lecehkan oleh profesi lain :
adakah kegaduhan yang di rasakan? Adakah rasa yang membuatmu untuk merubah
kondisi dan keadaan itu? Api revolusi pergerakan perawat harus berkobar,
saatnya perawat bangkit melawan ketertindasan dan keterpurukan rebut kembali
kedaulatan keadilan dan kesejahteraan perawat di tangan para profesi elit
predator yang selalu melecehkan dan menganggap perawat itu pembantu, revolusi
yang hendak mengubah tata kekuasaan, kesadaraan akan revolusi menciptakan suatu
nilai baru sebagai kekuatan penggerak perubahan. Setiap tindakan represif yang
bertujuan melawan para profesi predator yang sering melecehkan dan memperkosa
profesi perawat sebagai bentuk membendung kemampuan perawat untuk tumbun dan
bangkit serta membuat api revolusi terus berkobar.
Pembebasan
harus diarahkan pada usaha yang sadar untuk merombak tatanan untuk mengatasi
sebuah keadaan di mana perawat dan mahasiswa harus melakukan aksi pembebasan
yang sadar ini tidak dapat dijalankan secara efektif, dan tentunya tidak dapat
berhasil, jika segelintir orang yang berperan melainkan PPNI harus menjadi
stecholder untuk turun tangan dalam mengatasi problem sosial yang terjadi dalam
dunia keperawatan. Persatuan merupakan penuntun yang mendasar bagi setiap
gerakan pembebasan saat ini, Terlebih lagi untuk menuntut ketika maraknya
praktek-praktek ketidakadilan, ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap
profesi perawat.
Kehadiran gerakan ini sebagai perpanjangan aspirasi seluruh perawat di indonesia dalam situasi yang demikian itu memang amat dibutuhkan sebagai upaya pemberdayaan kesadaran atas konflik-konflik yang terjadi. Dalam memainkan peran yang demikian itu, motivasi gerakan lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas keperduliannya yang mendalam terhadap profesi perawat serta agar dapat berbuat lebih banyak lagi bagi perbaikan kualitas perawat.
Kehadiran gerakan ini sebagai perpanjangan aspirasi seluruh perawat di indonesia dalam situasi yang demikian itu memang amat dibutuhkan sebagai upaya pemberdayaan kesadaran atas konflik-konflik yang terjadi. Dalam memainkan peran yang demikian itu, motivasi gerakan lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas keperduliannya yang mendalam terhadap profesi perawat serta agar dapat berbuat lebih banyak lagi bagi perbaikan kualitas perawat.
Dengan
demikian, segala ragam bentuk perlawanan yang dilakukan oleh gerakan kita lebih
merupakan kerangka melakukan koreksi atau kontrol atas perilaku-perilaku para profesi
predator yang dirasakan selama ini yang terus meremehkan profesi perawat.
Alasan
utama menempatkan PPNI beserta gerakan nya secara khusus dalam tulisan singkat
ini lantaran kepeloporannya sebagai organisasi yang menaungi seluruh perawat di
Indonesia. Oleh karenanya, penulis menyadari bahwa deskripsi singkat dalam
artikel ini belum seutuhnya menggambarkan korelasi positif antara pemihakan
terhadap ideologi tertentu dengan kepeloporan yang dimiliki dalam menengahi
konflik yang ada.
Oleh
karena itu PPNI sebagai organisasi yang menaungi seluruh perawat di Indonesia
menjadi spirit serta ruh agar organisasi tetap eksis serta progress untuk
melakukan perubahan serta pembaharuan yang signifikan bagi profesi perawat saat
ini. sepertinya perawat harus segera berbenah diri merapihkan rumah sendiri dan
segera menggaungkan nada yang sama dengan zaman yang kini menantang bangsa.
Diantara berbagai gelombang ujian kepada negara dari dulu hingga sekarang
sepertinya perawat belum juga berubah.
Salam
Sejawat!
Penulis: Iwansyah (Ceo/Faunder Suara Literasi Perawat Indonesia)
Post a Comment for "Saatnya Perawat Bangkit Melawan "