Literasiperawat.com ~ Jalan nafas merupakan salah satu komponen agar oxigean dapat bermanfaat untuk sel tumbuh.
Tujuan pengelolaan gangguan pada jalan nafas
- Jalan nafas bebas dari sumbatan
- Udara keluar masuk tanpa hambatan
Sebab gangguan pada jalan Nafas
- Benda asing yang masuk ke jalan nafas
- Jatuhx pangkal lidah yang menutupi jalan nafas
Cara pengelolaan jalan nafas dengan menggunakan alat bantu
- Orofaring :
- Melalui mulut hingga faring
- Hanya dipasang pada korban tidak sadar (reflex muntah tidak ada)
- Pilih ukuran yang tepat
- Baringkan korban terlentang buka mulut
- Masukkan pipa orofaring dengan lengkung menghadap ke langit-langit mulut korban
- Segera pipa orofaring diputar sehingga melengkung menghadap ke lidah dorng pelan-pelan sehingga seluruh pipa orofaring berada di dalam rongga mulut.
- Pipa nasofaring :
- Dapat digunakan pada korban sadar maupun tidak sadar
- Dipasng melalui lubang hidung hingga faring
- Tidak dianjurkan pada korban cedera kepala / muka
- Baringkan korban terlentang
- Pilih ukuran yang cocok untuk lubang hidung kiri atau kanan
- Basahi dengan air atau pelican
- Intubasi Endotrakheal
- Krikotiromi
- Trakeostomi
CPCR : Cardiac Pulmonari Central Resusitasi
Resusitasi jantung paru dan otak (RJPO) adalah : Untuk mengembalikan fungsi pernafasan, sirkulasi dan atau serebal serta penaganan akibat terhentinya fungsi pernafasan, denyut jantung dan atau aktivitas serebral pada :
- Orang yang mengalami kegagalan organ tersebut secara tiba-tiba
- Masih memungkinkan hidup normal
Prinsip RJP (resusitansi jantung primer) : Mengalihkan darah yang mengadung oksigen ke organ vital terutama jantung dan otak.
Teknik pijat jantung
- Letakkan 1 tangan pada titik tekan, tangan lain diatas punggung tangan pertama
- Kedua lengan lurus dan tegak lurus pada sternum
- Tekan kebawah 4-5 cm pada orang dewasa
- Kompresi secara ritmik dan teratur 80 – 100 kali/menit (2pijatan/detik)
Pijatan jantung
- Beri tekanan yang cukup pada sternum 4-5 cm (± 1,5 inchi)
- Tekanan harus cukup kuat
- Pijatan :
- Tegak lurus dan teratur
- Tidak terlalu kuat
- Tidak menyentak
- Tidak bergeser berubah tempat
Tata laksana pasca CPR
- Ditujukan untuk perbaikan fungsi serebal
- Yang harus segera dilaksanakan antara lain :
- Pengkajian berdasarkan ABCD sekunder
- Airway :
- Pertahankan tetap bebas
- Pastikan letak ETT dengan pemeriksaan ABCD sekunder
- Breathing
- Beri oksigen
- Beri tekanan positif
- Cek saturasi
- Bila dengan ventilator, beri relaksan sedsi : Cek kemungkinan komplikasi
- Circulation
- Pemeriksaan tanda-tanda vital
- Pemberian cairan
- Pantau EKG, pulse oksimetri dan td
- Pantau produksi urine
- Anti ritma
- Deferinsial
- Aritma, gangguan uektrolet
- Komplikasi pasca resusitasi
- Tindakan lain
- NGT
- Urine kateter
- Koteksi ketidak simbag elektrolit
Post a Comment for " Kegawatan Pernafasan Dan Tata Laksana Sumbatan Jalan Nafas "