Literasi Perawat ~ Gigitan ular (vulnus morsum serpentis) adalah gigitan ular berbisa yang dapat menimbulkan gejala seperti syok, edema tempat gigitan, tanda perdarahan, tanda gangguan metabolik, gangguan pernafasan, gangguan jantung, yang apabila tidak ditangani dengan benar dapat menimbulkan gejala
Anamnesa :
- Tampak luka bekas gigitan ular
- Ada bukti ular yang menggigit dapat berupa ularnya atau foto ular tersebut
Pemeriksaan Fisik
- Status generalis
- Ditemukan luka bekas gigitan ular yang dapat disertai dengan edema, tanda perdarahan, heamtoma
- Dapat terjadi gangguan kesadaran
- Dapat terjadi syok yang meliputi hipotensi, takikardia, akral dingin dan pucat, gangguan pernafasan, atau gangguan irama jantung
Kriterasi Diagnosis
- Memenuhi kriteria anamnesa
- Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik
Diagnosis : Vulnus Morsum Serpentis
Diagnosis Banding : Gigitan binatang lainnya
Pemeriksaan Penunjang
- Darah rutin
- Faktor pembekuan darah
Terapi :
- Bersihkan luka dengan Nacl 0,9%
- Istirahatkan dan rendahkan tempat gigitan
- Hindari irisan pada luka atau torniquet
- Apabila ada gejala gagal nafas atasi airway, breathing, dan circulation
- Pasang IV line
- Berikan ABU 2 vial @5ml dalam 500ml Nacl 0,9%, RL, atau dekstrose 5% dengan kecepatan 40-80 tetes per menit, maksimal 100ml (20 vial)
- Pemberian dapat diulang setiap 6 jam, apabila diperlukan antiserum depat diberikan setiap 24 jam sampai dosis maksimal
- Diberikan analgetik
- Diberikan antitetanus
- Antibiotik bila diperlukan
- Evaluasi reaksi alergi obat
- Rawat inap
Edukasi
- Penjelasan diagnosa, diagnosa banding, pemeriksaan penunjang
- Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko dan komplikasi
- Penjelasan alternatif tindakan
- Penjelasan perkiraan lama perawatan
Kepustakaan : Guideline for the management of snake bite WHO 2016
Post a Comment for "Panduan Praktik Klinik Bedah Umum Tentang Penatalaksanaan Gigitan ular"