Pengertian
Tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih sadar kembali (reversible)
Anamnesis
- Identifikasi pasien,nama,umur, alamatdll
- Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita yang mungkin dapat menjadi penyulit anestesi seperti: alergi, asma, diabetus mellitus,penyakit paru kronik, penyakit jantung, hati dan ginjal
- Riwayat obat yang sedang atau telahdigunakan
- Riwayat operasi dan anestesi yang dialami
- Kebiasan buruk pasien sehari-hari seperti merokok dan meminum alkohol
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi: keadaan psikis, keadaan
gizi, system respirasi, system cardio vascular, kepala leher, mallampati, system
syaraf, kulit, regionlumbal.
Indikasi
Pembiusan
- operasi singkat (0,5 -1 jam) tanpa membuka rongga perut
- keadaan umum pasien cukupbaik
- lambung haruskosong
Prosedur
Penatalaksanaan Pembiusan Umum
Persiapan alat
- Mesin anastesi yang sudah tersambung dengan oksigen
- Laringoskop
- Sungkupmuka
- Pipa endotrakeal (ETT)
- Mayo
- Stilet (mandrinETT)
- Spuit 10cc untuk menggembangkan cuffETT
- Stetoskop
- Conector
- Plester 30cm
- Mesin suction dan kanulasuction
- Alat monitorpasien
Persiapan obat
- Obat induksi :Tiopental 2,5%,profofol,ketamin
- Obat analgetik non opioid : ketorolak tromethamine, tramadol dll
- Obat emergency: sulfas atropine, ephedrine,adrenalin
Persiapan Pasien
- Pasien diberi tahu tindakan yang akan dilakukan serta dipersilahkan untuk berdoa
- Perawat anastesi mengatur posisi pasien dalam tidur terlentang
- Memasang alat monitor dan mengukur tanda-tanda vital pada pasien
- Dokter anastesi melakukan cek ada tidaknya kebocoran mesin anastesi
- Perawat anastesi memasukkan obat induksi atas advis Sp An., segera setelah pasien tidur, yang ditandai dengan hilangnya reflek bulu mata,masker oksigen dipasangkan kepada pasien dengan aliran oksigen 6- 10 lpm atau dapat juga menggunakan kanule oksigen nasal dengan aliran oksigen 2-4lpm
- Kedalaman anestesi dinilai dari tanda2 tanda mata (bola mata menetap) nadi tidak cepat dan terhadap rangsang nyeri tidak berubah
- Kalau stadium anestesi sudah cukup dalam,rahang sudah lemas dan terdapat obstruksi jalan nafas dapat diberikan pipa orofaring(guedel).
- Untuk pemeliharaan anestesi,obat anestesi dapat diberikan secara berulang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi klinis pasien selama pembedahan
- Observasi status nafas pasien,bila nafas pasien sudah spontan adekuat,pasien bisa dipindahkan ke ruang pulih sadar guna dilakukan observasi lebih lanjut hingga pasiensadar
- Alat-alat dirapikan kembali
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dan ujilain: Pemeriksaan laboratorium ada 2 yaitu pemeriksaan umum dan khusus,
- Pemeriksaan laboatorium umum:
- Darah: Hb, leukosit, hitung jenis leukosit, masa pembekuan dan masapendarahan
- EKG: terutama untuk pasien yang berusia 40 tahun keatas
- Pemeriksaan khusus:
- Dilakukan bila ada riwayat atau indikasi,misalnya:
- EKG padaanak
- Fungsi hati pada pasienikterus
- Fungsi ginjal pada pasien hipertensi
Kepustakaan
- Anestesiologi,FKUI,Jakarta1989
- Morgan GE, Clinical Pharmacology Inhalational Anesthetics in Clinical Anesthesiology; 2001,127-177
Post a Comment for "PPK Anestesi Tentang Pembiusan Umum Dengan Teknik Intubasi Endotracheal"