Kehamilan memang harus direncanakan dan butuh persiapan. Pasangan yang memutuskan menikah, tidak berarti serta merta siap untuk punya anak.
Banyak pasangan suami istri yang ingin menunda untuk punya anak dengan alasan ingin beradaptasi dulu dengan pasangan, menyelesaikan pendidikan, mencapai kemapanan ekonomi, baru pindah pekerjaan dan lain-lain.Menunda kehamilan diyakini dapat berdampak pada ketidaksuburan. Benarkah? Menunda kehamilan sampai batas usia menurunnya kualitas telur (32 tahun) akan berdampak pada kesuburan. Ini karena kualitas sel telur akan terus menurun sejalan dengan bertambahnya usia.Kualitas sel yang menurun memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan.
Menunda kehamilan menggunakan kontrasepsi IUD mempunyai risiko kecil terjadinya infeksi pada pelvis (rongga panggul).Kurang menjaga kebersihan di daerah vagina akan memudahkan bakteri memasuki uterus dan bersarang pada alat kontrasepsi.Infeksi yang ditandai dengan ‘keputihan’ dapat masuk sampai tuba falopi dan menyumbat saluran sehingga menghambat sperma mencapai sel telur.
Sedangkan menunda kehamilan menggunakan kontrasepsi hormonal terutama depo-provera, suntik dan norplan, butuh waktu untuk mengembalikan siklus hormon pada kondisi semula, seperti sebelum menggunakan kontrasepsi ini.Pil sifatnya mencegah produksi cairan serviks yang berguna untuk melancarkan laju sperma.Depo-provera dan implan sifatnya mencegah terjadinya ovulasi dan menstruasi. Sehingga ketika penggunaan kedua jenis alat kontrasepsi ini dihentikan, kadang-kadang butuh waktu beberapa lama untuk memperoleh kembali siklus ovulasi dan menstruasi yang normal.
Diskusikan bentuk kontrasepsi yang aman dan sesuai, dengan dokter Anda.
Post a Comment for "Menunda Kehamilan dan Resikonya Pada Kesuburan"