SLPI - Kala sedang musimnya, mangga pasti murah. Ketika langka, akan mahal. Inilah hukum dagang. Tidak terkecuali nursing. Kalau mau jualan jasa keperawatan, terjuni sekalian, jangan nanggung.
Kalau perawat maunya amal, dirikan saja Panti Asuhan atau Yayasan. Perawat harus benar-benar mampu bedakan: mana bisnis, mana amal jariyah.
Inilah 8 jurus halus agar dibayar mahal:
- Jangan mau kerja hanya di RS, balai kesehatan, Klinik atau Puskesmas.
- Jika ngotot ingin kerja di RS, miliki kemampuan ekstra. Jangan bisanya hanya merawat orang sakit, tapi miskin pelatihan spesialisasi. Kalau perlu mampu berbahasa asing. Pasti nilai jual anda beda!
- Memang baik pasang tariff. Tapi jangan lupa, orang juga perlu tahu apa yang bisa anda jual. Jadi kalau mau jual, kemas yang menarik. Jangan berharap ilmu hanya dari kampus. Belajarlah kepada praktisi ahlinya di lapangan.
- Cari kerjaan non nursing tidak masalah, jika jadi perawat ternyata dibayar tidak layak.
- Biarkan perawat langka, asal reputasi profesi terangkat. Ketimbang banyak, tapi murahan.
- Jumlah perawat tidak pernah sepi. Percayalah, meski lulus kampus keperawatan tidak jadi perawat, masih ribuan yang ngantri. Di luar negeri, juga banyak yang butuh.
- Tidak perlu ngotot punya STR kalau nyatanya dibayar murah. Nyantai aja bila tidak lulus Ukom. Yang penting anda bisa kerja dengan gaji layak. Jadi caregiver, sales alkes, homecare yang fokus ke KDM, atau pekerja pabrik di Korea? Nanti mereka juga bakal tahu, apakah anda perawat atau tidak.
- Merantaulah bila perlu. Kalau sudah kaya, balik, bangun kampong halaman.
Perawat Indonesia, mari singsingkan lengan baju, lihat realita. Jangan mau jadi penyanyi sementara, kayak di Program Audisi.
SYAIFOEL HARDY
Post a Comment for "8 Jurus Halus Menolak Bayaran Murah"