BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan
teknologi yang sangat pesat sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dengan
berkembangnya teknologi ini mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan yang
memiliki dampak positif maupun negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari
negara maju, sehingga Indonesia sebagai negara berkembang perlu mensejajarkan
diri dengan negara-negara yang sudah maju tersebut (Anas Sudijono,2013).
Pendidikan
merupakan sebuah indikator penting untuk mengukur kemajuan sebuah bangsa. Jika
sebuah bangsa ingin ditempatkan pada pergaulan dunia dalam tataran yang
bermartabat dan modern, maka yang pertama-tama harus dilakukan adalah
mengembangkan pendidikan yang memiliki relevansi dan daya saing bagi seluruh
anak bangsa (Anas Sudijono,2013).
Dalam
suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan pembelajaran di institusi
pendidikan yang menginginkan pembelajaran yang bisa menumbuhkan semangat
mahasiswa untuk belajar. Suatu pembelajaran tentunya juga mempunyai tujuan
khusus yang hendak dicapai sesuai dengan target yang diinginkan. Dengan adanya
tujuan ini akan menumbuhkan sikap yang akan menjadi pegangan dosen dalam proses
pembelajaran tersebut (Dalyono, 2010).
Proses
belajar mengajar merupakan bagian terpenting dalam pendidikan, yang di dalamnya
terdapat dosen sebagai pengajar dan mahasiswa yang sedang belajar. Pada
dasarnya proses belajar mengajar merupakan suatu proses terjadinya interaksi
dosen dan mahasiswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yakni
belajar mahasiswa dan kegiatan mengajar dosen. Proses belajar mengajar terjadi
apabila terdapat interaksi antara mahasiswa dan lingkungan belajar yang diatur
dosen untuk mencapai tujuan pengajaran (Djaali, 2012).
Dari
beberapa model pembelajaran, ada model pembelajaran yang menarik dan dapat
memicu peningkatan penalaran mahasiswa yaitu model pembelajaran CTL. Pada
dasarnya, pembelajaran CTL adalah suatu sistem pengajaran yang cocok dengan
otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademik dengan
konteks dari kehidupan sehari-hari mahasiswa. Belajar dengan model pembelajaran
CTL akan mampu mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah-masalah serta mengambil keputusan secara objektif dan rasional.
Disamping itu juga akan mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis, logis,
dan analitis. Karena itu mahasiswa harus benar-benar dilatih dan dibiasakan berfikir
secara kritis dan mandiri (Desmita, 2012).
Belajar
dengan model pembelajaran CTL akan mampu mengembangkan kemampuan peserta didik
dalam menyelesaikan masalah-masalah serta mengambil keputusan secara objektif
dan rasional. Di samping itu juga akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, logis, dan analitis. Karena itu peserta didik harus benar-benar dilatih
dan dibiasakan berpikir secara kritis dan mandiri. Berdasarkan latar belakang
di atas, maka diperlukan perbaikan proses belajar dengan Penerapan Metode
Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) (Johson, 2013).
AKBID
Gunung Sari Makassar dalam proses pembelajaran menggunakan Metode Pembelajaran
Contextual Teaching And Learning (CTL) belum optimal, karena selama proses
pembelajaran dominan menggunakan metode ceramah. Berdasarkan pengamatan pada
saat observasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran 65% menggunakan metode
ceramah, 25% diskusi, dan 10% penugasan. Dari prosentasi tersebut dapat
dikatakan dalam proses belajar mengajar dosen masih menggunakan pembelajaran
konvensional, dimana mahasiswa cenderung pasif sehingga mahasiswa terkesan
hanya mendapatkan pengetahuan saja atau lebih bersifat kognitif. Pembelajaran
terkesan hanya mengembangkan kemampuan mahasiswa pada ranah kognitif saja,
sedangkan ranah afektif dan psikomotorik kurang begitu diperhatikan dalam
proses belajar mengajar.
Berdasarkan
data mahasiswa yang di dapat di bagian administrasi AKBID Gunung Sari Makassar,
pada tahun akademik 2016/2017 jumlah mahasiswa tingkat I sebanyak 31 (16,2%)
orang, tingkat II sebanyak 61 (32,0%) orang dan tingkat III sebanyak 99 (52,0%)
orang. Jadi jumlah keseluruhan mahasiswa dari tingkat I-III sebanyak 191 orang
(100%).
Berdasarkan
data dan pemahaman diatas akhirnya peneliti memutuskan untuk mengangkat judul “Hubungan
Model Pembelajaran Contekstual Teaching And Learning (CTL) Dengan Hasil Belajar
Mahasiswa Pada Askeb Persalinan D.III Kebidanan Gunung Sari Makassar”.
Untuk mendapatkan kelanjutan skripsinya
Silahkan download DISINI
NB: Silahkan whatsapp di nomor ini untuk mendapatkan passwordnya (081242949477)
Post a Comment for "Hubungan Model Pembelajaran Contekstual Teaching And Learning (CTL) Dengan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Askeb Persalinan D.III Kebidanan"