Literasiperawat.com ~ Intubasi Endotracheal adalah : tindakan untuk memasukkan pipa endotracheal kedalam trachea
Tujuan Intubasi Endotracheal
- Pembebasan jalan nafas
- Pemberian jalan nafas dengan bag dan mask
- Pemberian nafas bantuan secara mekanik (respirator)
- Memungkinkan penghisapan secret secara adekuat
- Mencegah aspirasi asam lambung (dengan adanya balon) yang dikembangkan
- Mencegah distensi lambung
- Pemberian oksigen dosis tinggi
Indikasinya :
- Ada obstruksi jalan nafas bagian atas
- Pasien yang memerlukan bantuan nafas dengan respirator
- Pemberian anestesi
- Terdapat banyak sputeim (pasien tidak dapat mengeluarkan sendiri)
Faktor penyulit yaitu :
- Leher pendek’
- Faktur servical
- Rahang bawah kecil
- Osteo artentis (temporo mandibula joint)
- Trismus
- Ada masa dip haring dan laring
Persiapan alat-alat :
- Bag dan mask (ambu bag) + slang 02 + 02 transfer
- Laryngoscope lengkap dengan blade sesuai ukuran pasien, dan lampu harus menyala dengan terang
- Alat-alat untuk suction
- Xylocain jelly / Sylocain spray dan K.Y jelly
- Naso /Orrtracheal tube sesuai ukuran pasien: Laki-laki Dewasa No. 7 – 7,5 Sedangkan untuk Perempuan No. 6,5 – 7 – 7,5
- Konector yang cocok dengan tracheal tube yang disiapkan
- Stylet / mandarin
- Magill’s forcep
- Oropharyngcal tab
- Stetoscop
- Spoit 20cc untuk mengisi cuff
- Plester untuk fiksasi
- Gunting
- Bantal kecil setinggi 12cm
Persiapan obat-obat untuk intubasi endotrachal
Obat-obat untuk intubasi:
- Sedasi
- Penthoal 25 mg/cc dosis
- Dormicum : 0,6 mg / kg BB
- Dprivan : 1 – 2 mg / Kg BB
- Muscle Relaxant
- Succinyl cholin 20 mg/ cc : 1 : 2 mg / Kg BB
- Pavulon : 0,15 mg / kg BB
- Trachium : 1,5 – 0,6 mg/kg BB
- Noricuron : 0,1 mg / kg BB
- Sulfas Atrorpin (SA)
- Ephidrin
- Adrenalin / epineprin
- Lidocain 2%
Prosedur pemasangan Endotracheal
- Mencuci tangan
- Posisi pasien terlentang
- Kepala diganjal bantal kecil setinggi 12 cm
- Pilih ukuran pipa endottrachal yang akan digunakan
- Periksa balon pipa / cuff ETT
- Pasang blade yang sesuai
- Oksigeniosasi dengan bag dan mask (ambu bag) dengan O2 100%
- Masukkan obat-obat sedasi dan muscle relakxant
- Buka mulut dengan laryngoscopy sampai terlihat epilotis
- Dorong blade sampai pangkal epiglottis
- Lakukan pengisapan lendir, bila banyak secret
- Anestesi daerah Larying dengan xilocain spray
- Masukkan endotachal tube yang sudah diberi jelly
- Cek apakah endotracal sudah benar posisinya
- Isi cuff / balon dengan udara, sampai kebocoran mulai tidak terdengar.
- Lakukan fiksasi dengan plester
- Foto thorax
Perawatan Intubasi
- Fiksasi harus baik
- Gunakan oropharyng air way (guedel) pada pasien yang tidak kooperatif
- Hati-hati waktu mengganti posisi pasien
- Jaga kebersihan hidung dan mulut
- Jaga potensi jalan nafas
- Humidifikasi yang adekuat (penghangat)
- Pantau tekanan balon
- Observasi tanda-tanda vital dan suara paru-paru
- Lakukan fisioterapi nafas setiap 4 jam
- Lakukan suction setiap fisioterapi nafas dan sewaktu-waktunya bila ada suara lendir
- Yakinkan bahwa konector mengetahui perkembangan
- Cek blood gas untuk mengetahui perkembangan
- Lakukan foto thorax segera setelah intibasi dan dalam waktu-waktu tertentu.
- Observasi terjadinya empistiema cutis
- Air dalam water trap harus sering terbuang
- Pipa endotracheal tube ditandai diujung mulut / hidung
Hal-hal yang harus di dokumentasikan
- Tanggal pemasangan, siapa yang memasang
- Nomer ETT / OTT
- Jumlah udara yang dimasukkan pada balon
- Batas masuknya NTT /OTT
- Obat-obat yang diberikan
- Respon pasien / kesulitan yang terjadi
Post a Comment for "Mengenal Prosedur Persiapan dan Pemasangan Intubasi Endotrakeal "