Perjalanan Hmi Mpo Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar


SLPI- HMI MPO adalah Organisasi yang kental dengan tradisi intelektual, dan spritual. Organisasi ini sudah malang melintang di bumi pertiwi ini, dengan terbukti banyaknya lahir kader-kader andalan yang sekarang menjadi birokrat serta menjadi intelektual muslim, HMI mengajarkan kita untuk lebih dewasa melihat kenyataan disekeliling kita dan mencoba mencari formulasi pemikiran lewat pemikiran brilian dari beberapa kadernya yang sukses.

HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar sebagai salah satu Komisariat yang telah ikut melakukan dinamisasi dalam lintasan sejarah perjuangan, HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar pun hari ini mencoba melakukan transformasi sebagai sebuah perjuangan dalam tahap selanjutnya dimana proses mencari bentuk telah dilakukan dan kini memasuki tahap konsolidasi. Usianya yang telah melebihi satu dasawarsa sedikit banyaknya mampu memberi pemahaman bagi seluruh kader maupun alumni bahwa Organisasi harus pendai dalam melakukan adaptasi diri dengan kondisi kekinian namun tentunya tidak meninggalkan prinsip-prinsip organisasi yang telah menjadi basic value sehingga mampu bertahan sampai pada detik ini.

Tapi bagaimana dengan kader-kader HMI MPO yang ada di institusi STIKPER Gunung Sari sekarang ? apakah kader-kader di STIKPER sesuai dengan yang di sebutkan di atas ?

Sejak terbentuknya komisariat pada tahun 2010 di institusi STIKPER Gunung Sari, sehingga di namakan sebagai HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar. Di angkatnya ketua komisariat pertama atas nama Sumarlin.

Sumarlin adalah ketua HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar periode 2010-2011 yang pertama kali mendapatakan amanah untuk memimpin komisariat pertama. Sejak kepengurusan sumarlin di kenal sebagai seorang yang memiliki kostum sederhana, muka yang lucu, namun mampu membawa  banyak perubahan baik dalam kepengurusan, anggota, maupun komisariatnya.

Pergerakan sumarlin perlu kita jadikan acuan dalam memimpin sebuah organisasi sebab dia tidak terlalu banyak berteori atau mengandalkan retorikanya tapi dia lebih mengarah pada action, karena  yang di butuhkan oleh organisasi adalah sebuah pergerakan yang mempu membawa perubahan yang bersifat dinamis bukan teori.

Berbagai program kerja yang di rancang pada saat Rapat Kerja (RAKER), mulai dari program kerja bidan kader sampai ke program kerja bidan perempuan mampu di realisasikan semua tanpa sebuah problem sehingga program kerja teralisasi dengan baik karena dari kekompakan kepengurusan yang loyal dalam menjalankan amanah.

Dengan berjalannya waktu akhirnya sampai juga kepengursannya sumarlin berakhir dan di gantikan oleh Syahrun Ramadhan sebagi ketua komisariat yang ke-2 periode 2011-2012. Selama kepengurusannya Syahrul Ramadhan komisariat mulai mengalami krisis kekompakan dalam membangun komisariat yang lebih baik, hal ini di sebabkan karena selama syahrul Ramadhan menjalankan amanah ia tidak memiliki manajemen yag baik, mulai dari pengurusnya sampai kader-kader yang ada di STIKPER itu sendiri. Sehingga kader-kader HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar banyak yang mengarah ke organisasi lain dan bahkan banyak yang keluar dari HMI MPO.

Syahrul gagal dalam menjalankan amanahnya menjadi seorang ketua komisariat untuk periode 2011-2012, ia tidak loyal dalam menjalankan amanah, dan pada saat HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar mulai mengalami kefakuman karena tidak adanya program kerja yang di realisasikan pada saat kepengurusannya.  

Melihat eksistensi HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar yang mengalami kefakuman sehingga pengurus HMI MPO Cabang Makassar mempercepat Rapat Anggota Komisariat (RAK) yang bertempat di sekretariatan KORKOM makassar selatan. Pada saat pemilihan ketua HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar, ada tiga kader yang mencalonkan diri menjadi kandidat ketua yaitu ; Iwansyah, Didin Cermin Ajaib, dan Eka.

Pada saat itu Yang memperoleh suara terbanyak adalah iwansyah, sehingga pada saat itu iwansyah di kukuhkan mejadi ketua ke-3 HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar untuk periode 2012 – 2013.

Semenjak dijabatnya sebagai ketua HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar, ia mulai melakukan pergerakan untuk  merintis kembali komisariat yang pada kepengurusan syahrul mengalami kefakuman, dan alhamdulillah dengan muncul semangat baru dalam kepengurusannya mulai ada perkembangan kepengurusan. Biarpun tidak seperti sempurnya akan tetapi itu adalah sebuah proses menuju kesempurnaan yang penting kita mampu untuk berusaha menjalankan amanah itu.” Ungkap Iwan

Munculnya anak-anak dari HMI Dipo  Cabang Gowa Raya yang ingin membentuk komisariat baru di STIKPER Gunung Sari tidak membuat ia mengalah, sebab dinamika organisasi tidak akan dinamis tanpa ada hambatan dan rintangan karena itu adalah sebuah proses menuju kesempurnaan. Berbagai kegiatan yang diadakan sesuai dengan program kerja yang di rancang pada saat RAKER sudah hampir teralisasi semua tinggal satu, dua progra kerja yang belum teralisasi. “saya akan usahakan agar teralisasi semua sebab itu adalah amanah yang datang dari allah S.W.T.” tegasnya.

Rutinitas yang dilakukan  olehnya selama ini adalah penguatan sistem kajian satu minggu dua kali pertemuan, yaitu pada hari sabtu, dan minggu. Manfaatnya bukan saja menambah wawasan ilmu melainkan juga sebagai tempat silaturahim. Namum dengan kondisi cuaca yang buruk sehingga pelaksaan kajian tidak lagi di adakan. Hal ini berefek pada kepengurusan HMI MPO Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar sedikit mengalami kemandetan.

Bersambung………



Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Perjalanan Hmi Mpo Komisariat STIKPER Gunung Sari Makassar"