IWANSYAH ((MAHASISWA STIKPER G.S MAKASSAR
AL HIJAMAH
(BERBEKAM)
Tujuan Pembelajaran:
- Mahasiswa memahami landasan fiqh Al Hijamah pengobatan sunnah Rasulullah SAW
- Mahasiswa memahami kegunaan terapi Al Hijamah.
- Mahasiswa memahami pembagian metode dalam terapi Al Hijamah
- Mahasiswa memahami standar operasional Al Hijamah berdasarkan standar medis.
10.1.
PENDAHULUAN
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil alamin.Segala puja dan
puji hanya bagi Allah Swt, Pencipta, Pemilik, dan Pemelihara alam semesta.Yang
hidup dan Yang maha Mengetahui segala perkara hamba-hamba-Nya. Dia yang
memberikan manfaat dan kemudharatan. Dia pula yang berkuasa memberi penyakit,
dan Dia pula yang paling berkuasa menyembuhkan serta memberi obatnya. Firman
Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Asy-Syuraa ayat 80 :
“Dan apabila aku
sakit, maka Dialah yang menyembuhkan”
Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada
junjungan kita, nabi Muhammad SAW, beserta pengikut – pengikut sunnahnya
sebagaimana telah kita yakini bersama bahwa segala tindakan dan ucapan
Rasulullah SAW bukanlah dorongan nafsunya tetapi semata – mata karena wahyu
dari Allah SWT sehingga apa–apa yang
dianjurkan oleh Rasulullah Saw pastilah benar dan bermanfaat bagi ummatnya.
Rasulullah sebagai uswatun hasanah (pola perilaku yang baik) membina seluruh
ummatnya untuk beribadah kepada Allas SWT, berakhlaq mulia, mengajarkan untuk
berperilaku hidup sehat agar ummatnya mampu menjalankan ibadah dengan baik.
Untuk pembinaan kesehatan rohani dan jasmani,
Rasulullah Saw mengajarkan berbagai teknik pengobatan atau therapy sebagaimana
terdapat dalam hadits Shahih Al Bukhari dari Said Ibnu Jabir dari Ibnu Abbas
dari Nabi Saw, bahwa bersabda beliau :
“Kesembuhan itu
ada 3 hal, yaitu dalam pisau hijamah, meminumkan madu dan pengobatan dengan
besi panas, dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas.”
Sesungguhnya Rasulullah Saw pada waktu beliau
dimi’rajkan tidak melewati seorang malaikatpun kecuali mengatakan :
“Lakukanlah
olehmu Hijamah”
(Hadits Riwayat At Tirmidzi)
Dalam Ash-Shohihain dari Humaid Ath Thawil dari Anas
bahwasanya Abu Thibbah melakukan bekam pada Nabi lalu beliau memerintahkan
untuk memberikan 2 (dua) sha’ makanan kepadanya.
Dari Ibnu Abbas ra, “bahwasanya Nabi Saw minta berbekam dan
Beliau memberikan upah kepada orang yang menghijamah Nabi itu .” (Hadits
Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dari Anas ra, bahwasanya Nabi
Saw bersabda, : “Sebaik-baiknya sesuatu
yang kamu pergunakan menjadi obat adalah Al Hijamah.” (Hadits riwayat
Bukhari dan Muslim).
Pada hadits lain termuat : ”Lakukanlah olehmu Hijamah pada rongga
kuduk, karena akan menyembuhkan 72 penyakit.”
Dari sini jelas, bahwasanya pengobatan ini begitu
penting karena disamping menyehatkan juga bernilai amalan sunnah. Dengan
demikian tentu alangkah mulianya jika kita sebagai ummat nya juga ikut mewarisi
dan mengamalkan serta mengembangkan terapi sunnah ini.
10.2. DEFINISI
AL HIJAMAH (BEKAM)
Perkataan “Al Hijamah” berasal dari istilah
Bahasa Arab yang berarti “pelepasan darah kotor” dan bukan “Al Fashd” (pembuang darah). atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Cupping”. dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah
“Bekam”. Di Indonesia kita kenal denan istilah Kop atau Cantuk.
Bekam merupakan suatu teknik pengobatan Sunnah
Rasulullah Saw yang telah lama dipraktekkan oleh manusia sejak zaman dahulu
kala, kini pengobatan ini dimodernkan dan mengikuti kaidah – kaidah ilmiah,
dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif sera tanpa efek samping.
Teknik pengobatan bekam adalah suatu proses membuang
darah kotor (toksid-racun yang berbahaya dari dalam tubuh, melalui permukaan
kulit. Toksid / toksin adalah endapan racun / zat kimia yang tidak dapat
diuraikan oleh tubuh kita. Toksin ini berada pada hampir setiap orang. Toksin –
toksin ini berasal dari pencemaran udara, maupun dari makanan yang banyak
mengandung zat pewarna, zat pengembang, penyedap rasa, pemanis, pestisida
sayuran dll.
Kulit adalah organ yang terbesar dalam tubuh manusia,
karena itu banyak toksid / racun berkumpul disana. Dengan berbekam dapat membersihkan
darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Inilah salah satu DETOKSIFIKASI
(proses pengeluaran toksid / racun) yang sangat berkesan / mujarab serta tiada
efek samping. Berbekam sangat berkesan untuk melegakan atau menghapuskan
kesakitan, memulihkan fungsi tubuh / badan serta memberi seribu harapan pada
penderita untuk terus berikhtiar mendapat kesembuhan.
Berbekam dapat menghilangkan rasa sakit pada bahu dan
tenggorokan jika dilakukan pada bagian kuduk. Juga dapat menghilangkan sakit
pada bagian kepala serperti muka, gigi, telinga dan hidung jika penyakit itu
disebabkan oleh terjadinya penyumbatan pada darah atau rusaknya jaringan darah.
Abu Ubaid menyebutkan dalam kitabnya “Gharibul Hadits”melalui sanad Abdurrahman
bin Abi Laila :
“Bahwasanya Rasulullah Saw, melakukan bekam pada
kepalanya dengan tanduk ketika disihir orang”
Berbekam juga sangat bermanfaat untuk mengobati orang
yang keracunan makanan, bisa dan sejenisnya. lebih-lebih jika negeri itu adalah
negeri panas dan terjadi pada musim panas. Kekuatan racun itu mengalir
keseluruh tubuh melalui darah sehingga tubuh
berkeringat, racun sudah menjalar kejantung,maka yang keracunan itu
tidak dapat tertolong lagi. Nabi Muhammad Saw memilih berbekam pada kuduk
(tengkuk)nya karena tempat itulah yang paling dekat kepada jantung, walaupun
materi racun itu tidak keluar keseluruhannya.Namun hal itu sudah cukup
meringankan penderitaan orang yang keracunan itu.
Melakukan bekam dibawah dagu dapat menyembuhkan sakit
gigi, sakit pada bagian wajah, kerongkongan dan pada urat leher, serta
membersihkan kepala dan kedua telapak tangan. Berbekam pada belakang tapak kaki
(bagian atas tapak kaki) dapat menggantikan venesection sephena, yaitu urat
besar pada mata kaki, menghilangkan kutil-kutil (borok) yang tumbuh di kedua
paha, betis serta tulang kering. Dapat menghentikan keluarnya darah haid
(terputusnya menstruasi) dan gatal-gatal buah testis (kantung kemaluan
laki-laki). Berbekam dibawah dada diatas perut dapat menyembuhkan bisul-bisul,
kurap/kudis, dan panu yang ada di paha. Kaki yang sering kebas/linu, encok,
penyakit bawasir (hermorhoid), penyakit kegajahan (kaki bengkak) atau
elephantiasis, dan gatal-gatal pada punggung.
Sejak zaman mesir kuno lagi kaedah berbekam menjadi
amalan bagi penyembuhan berbagai penyakit, seperti sawan (epilepsy), angin
ahmal (stroke), hingga ke penyakit yang ringan seperti masalah kulit dan letih
atau lesu. Perawatan ini tidak perlu diragukan lagi karena berdasarkan
hadits-hadits yang banyak menerangkan kebaikan bagi orang yang mengamalkan
bekam. Nabi Muhammad Saw merupakan insan yang pertama dibekam para malaikat
dengan perintah Allah Swt sebelum Isra dan Mi’raj. Penjelasan dalam hadits
Riwayat Ibnu Majah menerusi Katjir bin Salim.
Selama Aku Berjalan pada malam isra mi’raj bersama para
malaikat, Mereka selalu berkata “Hai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam”.
10.3. MENGAPA
HARUS BERBEKAM
Tubuh yang sehat dan piiran yang cerdas adalah faktor
penting dalam hidup seorang individu demi melaksanakan tanggung jawab kehidupan
mereka. Tapi jika terlalu kotoran /toksid dalam badan, ini akan menyebabkan
Statis Darah (pembekuan darah –pen), dimana system darah tidak berjalan dengan
lancar. Keadaan ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan fisik maupun
mental seseorang. Akibatnya seseorang itu akan terasa malas, murung, kerap
mengeluh kurang sehat, mudah bosan,dan selalu terasa tertekan. Hal ini akan
lebih parah lagi dimana seseorang akan terganggu emosinya, jika banyak terdapat
angin dalam darah yang susah dikeluarkan, sehingga perlu mendapat perawatan
kejiwaan.
Dengan demikian Statis Darah harus dikeluarkan dengan
cara apapun, malangnya system pengobatan alopati tiak dapat bertindak demikian.
Jadi kita harus mencari pengobatan alternative yang dapat bertindak
mengeluarkan toksid-toksid tersebut dengan cepat, agar tubuh kita tidak lemah
dan mudah diserang berbagai penyakit. Salah satu system pengobatan yang paling
berkesan ialah dengan berbekam dan disinergikan dengan penawar-penawar herba
dari Herba Penawar Al Wahida (HPA).
Rasulullah SAW mengharuskan umatnya berbekam dalam
setiap bulan (qomariyah) yaitu sejak tanggal 15 sampai dengan tanggal 21 setiap
bulan, atau sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidup. Rasululah SAW
memuji orang yang berbekam, karena :
“Dia membuang
darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan penglihatan”.
Allah Swt mengkhususkan satu bulan dalam satu tahun
yaitu bulan ramadhan untuk mensucikan Rohani manusia dengan ber-Shaum. Jadi
wajarlah kita mensucikan jasmani kita dengan Berbekam, sebagai persiapan dalam
menyambut bulan Ramadhan.Maka barulah kita dapat mengimbangi tenaga kehidupan
kita sebagai seorang muslim yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Dengan
demikian orang yang berbekam insya Allah akan mendapatkan syafa’at Rasulullah
Saw disamping memperoleh manfaat kesehatan lahir dan bathin.
10.4. .JENIS-JENIS
BEKAM
Ada 2 jenis bekam yang digunakan:
- Jenis Basah (Wet Cupping) atau Bekam Darah. Disini permukaan kulit dilakukan menggunakan lancet (jarum tajam) kemudian disekitarnya disedot untuk mengeluarkan sisa-sisa toksid dari badan. Setiap sedotan dibiarkan selama 3-5 menit, kemudian dibuang kotorannya. Banyaknya penyedotan tidak lebih dari 8 kali. Darah toksid kelihatan hitam pekat dan berketul serta berbuih atau berkaca. Jarak masa untuk mengulangi bekam ditempat yang sama ialah 3-5 minggu. Bekas luka akan hilang dalam masa 2-3 hari jika di urut dengan minyak but-but. Tempat bekas luka jangan terkena air selama 3-5 jam setelah berbekam.
- Jenis kering (Dry Cupping) atau Bekam Angin. Efeknya sama baik untuk melegakan kesakitan secara emergensi (darurat) tanpa melukakan kulit. Ia amat baik bagi penderita yang tidak tahan sakit (terkena tusuk) dan tidak dapat melihat darah. Bekam jenis ini akan kelihatan memar selama 1 atau 2 minggu. Bekam ini sedotannya hanya sekali dan di biarkan selama 15-20 menit. Pemberian minyak But-But pada bekam ini juga menghilangkan kesan memar lebih cepat.
10.5. PERKARA-PERKARA
YANG PERLU DI KETAHUI DALAM BERBEKAM
Bagi siapa yang ingin menjadikan proses bekam sebagai
suatu bidang kerjanya, yang dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit
dan juga sebagai proses amalan bagi pencegahan berbagai penyakit khusus untuk
masyarakat umum dan juga untuk anggota keluarga sendiri, harus mengetahui
perkara- perkara pokok/azas sebelum melakukan perawatan bekam sebagai
menunaikan tuntutan fardhu kifayah. Adapun Azas perawatan berbekam adalah
sebagai berikut:
- Perlu Belajar dan mengetahui berbagai penyakit kronik dan ringan
- Perlu mengetahui fungsi obatan dari sumber alamiah dan juga obatan modern yang mengandung dadah (drug) terkontrol dan terjadwal.
- Harus mengetahui dan mahir melihat penyakit dari tanda-tanda fisikal penyakit dan kaedah Naturopathy, Iridologi, AnalisisSyaraf Tangan, pengobatan tradisional dan lain- lain
- Harus bijak menstabilkan dan mengawal emosi, mental dan memahami kondisi jiwa penderita.
- Mampu memainkan peranan berkomunikasi dengan anggota kelurga penderita dengan melibatkan musyawarah seluruh anggota keluarga.
- Mau berkorban dan tidak mengenal lelah dalam merawat penderita.
- Ketelitian dalam memeriksa penyakit dan diagnosa yang tepat mengenai penyakit sebelum penderita di bekam amat diperlukan tidak berlaku perkara yang tidak diinginkan.
- kasus pendarahan yang terlalu banyak dan tanpa henti atau luka yang dalam hingga menjadi cedera. Sekiranya perkara ini berlaku ia menjadi kesalahan si perawat, yang bisa didakwa oleh si penderita dan anggota keluarganya.
- Praktik bekam harus melalui pelatihan formal dan praktikal yang mencukupi dari masa ke masa dengan bimbingan dari mereka yang telah berpengalaman.
- janganlah sekali-kali membekam, jika diri sendiri belum pernah dibekam.
- Bagi pemula jangan sekali-kali melakukan bekam tanpa pengawasan dari seorang yang telah ahli.
- Sebelum melakukan bekam diupayakan untuk pemeriksaan awal yaitu pengukuran tahap glukosa dalam darah dan kencing, tahap tekanan darah, serta denyut nadi penderita juga selepas di bekam.
- Obat–obatan yang telah dan sedang dikonsumsi oleh penderita kronik juga perlu dijelaskan supaya tidak timbul masalah sewaktu di bekam.
- Kemahiran menggunakan peralatan kedokteran modern.
10.6. WAKTU
BERBEKAM YANG BAIK
Ibnu Sina dalam kitab beliau menyebutkan tentang waktu
yang paling baik untuk berbekam ialah pada waktu tengah hari (pukul 14 atau 15)
karena pada waktu itu saluran darah sedang mengembang dan darah-darah toksid
sedang dikeluarkan. Jadi mengikuti prinsip yang sama kita boleh meng-uapkan penderita
selama ½ jam, istirahat selama 15 menit dan mulai di bekam.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a Nabi Saw bersabda:
“Barang siapa
berbekam pada 17, 19 dan 21 hari bulan Hijriyah, maka itu adalah hari- hari
yang menyembuhkan penyakit”.
Perintah Nabi untuk berbekam pada pertengahan bulan disebabkan
oleh karena pada saat itu keadaan darah sedang bergejolak dan darah tambah
banyak, jika di awal bulan darah belum bergejolak, sedangkan diakhir bulan
darah sudah mulai berkurang.
Bagi penderita yang memerlukan perawatan segera,
sebagai seorang perawat kita mesti menolong segala upaya dengan ilmu yang telah
Allah anugerahkan pada kita. Berilah sentuhan-sentuhan Ilahiah serta memohon
kesembuhan kepada Allah Swt semata, karena berbekam seperti juga memakan obat
hanyalah salah satu kaedah pengobatan, sedangkan yang menyembuhkan adalah ALLAH
SWT, tapi karena berbekam adalah Sunnah Rasulullah SAW maka ia mempunyai satu
hikmah yang luar biasa dari sisi khasiatnya.
10.7. PERALATAN
BEKAM
Pada zaman Rasulullah Saw, beliau menggunakan kaca
yang berupa cawan atau mangkok tinggi. Pada zaman cina kuno mereka menyebut
bekam sebagai “PERAWATAN TANDUK” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun
abad ke 18 orang-orang di Eropa menggunakan LINTAH sebagai alat untuk berbekam.
Pada satu masa, 40 juta lintah di impor ke negara perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah
itu akan dilaparkan tanpa di beri makan jadi bila di sangkutkan pada tubuh
manusia dia akan terus menghisap darah-darah tadi dengan begitu efektif sekali.
Setelah kenyang dia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas
mengakhiri upacara berbekamnya.
Ada juga yang menggunakan gelas
atau buluh, tetapi hal itu memerlukan api untuk menguapkan bekas-bekas tadi
untuk mendapatkan keadaan vacum. Hari ini peralatan yang di gunakan sesuai
dengan perubahan zaman berteknologi tinggi dan diakui oleh para dokter di rumah
sakit. Teknik-teknik menjaga kebersihan alat, tempat dan penderita serta
perawat mesti di penuhi.
Adapun alat yang di perlukan dalam proses berbekam
adalah:
- Cupping Set (Gelas Vakum) dan Pump tangan
- Lanching Device dan Lanchet/Jarum-jarum kecil (atau pisau Bedah Kecil untuk kulit yang tebal).
- Stethoscope dan Tensimeter (untuk mengukur tekanan darah)
- Glukometer (untuk mengukur kadar gula darah)
- Termometer (untuk mengukur suhu badan)
- Sarung tangan (rubber gloves)
- Masker (pelindung mulut dan hidung)
- Gunting dan Pisau Cukur
- Tisue kertas yang bersih atau kapas (steril cotoon)
- Cairan Antiseptic (minyak but-but, minyak zaitun, alcohol/surgical spirit)
- Plastik untuk tempat sampah
- Wadah / ember untuk mencuci peralatan kotor
- sabun cuci
10.8. KELUHAN
PENYAKIT YANG UMUMNYA DAPAT DI BEKAM
“Dan apabila aku
sakit, maka dialah yang menyembuhkannya”
(Q.s Asy Syuaraa : 80)
Ini berarti bahwa bekam juga seperti cara atau obat
yang lain sekedar ikhtiar, sedang penyembuhannya tetap Allah Swt, yang Maha
penyembuh (Asyafi’).jadi Insya Allah bekam keluhan/ penyakit yang umumnya dapat
dibekam, sebagai berikut:
1. Penyakit Chronic/Menahun, seperti:
* Migraen
* Sakit kepala
* Gastritis Chronis
* Hypertensi, Stroke
* Gangguan hormon
* Gangguan mata
* Allergic
* Gangguan pencernaan
* Reumatik
* Asam urat
* Ambeien
* Insomnia
* Gangguan pernapasan
* Gangguan syaraf dan otot,
dll
* Sakit tulang belakang
* Kesemutan
* Gatal – gatal dan bisul
* Sakit kuning dan liver
* Katarak
* Kusta
* Batu Empedu
* Kanker atau Tumor
* Jantung
* lemah ingatan
* masuk angin
* epilepsi
* dan banyak lagi
2. Penyakit Akut seperti:
·
Batuk pilek
·
Bronchitis acute
·
Sakit kepala acute
·
Gastritis acute
·
Mual-mual dan muntah-muntah
·
Sembelit
·
Colli abdomen/kejang perut, dll
·
Terkena Racun
·
Dan banyak lagi
(Notes. Baca buku Thibbun Nabawi karya Ibnul Qoyyim Al
Jauziyyah)
10.9. ORANG YANG
TIDAK BOLEH DIBEKAM / PERLU PENANGANAN KHUSUS
Orang yang tidak boleh dibekam :
- Orang tua yang sakit parah dan tanpa upaya
- Pada kulit-kulit yang berkudis dan berpenyakit
- Pada perut mereka yang baru habis makan (makanan berat)
- Pada perut ibu yang mengandung dan ibu yang habis melahirkan
- Pasien dengan tensi darah rendah / kurang darah
- Orang yang terlalu lapar
- Wanita yang sedang haid
- Orang yang sakit gemetaran di wajah dan kakinya
- orang yang lemah liver dan perutnya serta
- orang yang radang usus
10.10. LANGKAH KERJA BERBEKAM
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam memulai
praktek bekam adalah sebagai berikut :
- siapkan peralatan bekam, isi lancing device dengan lancet dan yakinkan dalam kondisi steril
- perhatikan suhu udara pasien dan lingkungan / ruangan
- ukur tensi darah pasien, jika tensi rendah tidak dianjurkan berbekam
- ukur kadar gula darah pasien, jika kadar gula terlalu tinggi tidak dianjurkan bekam basah.
- tanyakan keadaan pasien, apakah sedang dalam perawatan dokter? Apabila pasien sedang mengkonsumsi obat pelancar darah / pengencer darah seperti omega, maka tidak dianjurkan untuk bekam basah.
- pasien dalam posisi berbaring atau tengkurap
- tentukan titik – titik yang akan dibekam, lumuri minyak but – but / minyak zaitun.
- pasang alat bekam atau gelas vacuum pada titik – titik tersebut.
- setelah 3 s.d 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian disuntik dengan lancing device antara 7 hingga 11 titik.
- pasang kembali gelas vacuum pada titik tersebut.
- setelah 3 s.d. 5 menit gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas / tisue.
- perhatikan kondisi pasien, tanyakan pada pasien apakah bekam dapat dilanjutkan.
- suntikan kembali antara 7 hingga 11 titik.
- buka kembali daerah bekam, jika ada darah bersihkan dengan kapas / tisu yang telah ditetesi minyak but – but / minyak zaitun, buang pada tempat yang tersedia.
- setelah pembekaman selesai berikan pijatan ringan di sekitar titik bekam
- bersihkan atau sterilkan peralatan dengan menggunakan garam dan rapihkan.
10.11. KESIMPULAN
HIJAMAH adalah pengobatan Islam yang Rasulullah Saw
amalkan sehingga menjadi Sunnah Rasul. Orang – orang China dan Eropa berdasarkan sejarah
dunia adalah orang–orang yang mengamalkan dan mengutamakan teknik pengobatan
hijamah. Mengapa pula kita orang Islam yang sepatutnya mewarisi perobatan
hijamah ini tidak mencoba memperkenalkan pengobatan hijamah sebagai Pengobatan Komplementer
disamping menggunakan Penawar Herba Al Wahida (HPA). Insya Allah jika kita
sama-sama belajar kaedah hijamah yang mudah ini mudah – mudahan Allah Swt akan
melahirkan keistimewaan untuk kita lihat dan rasakan. Amin Amin Amin Yaa Robbal
Alamiin.
Referensi :
1.
Pengobatan
dan Penyembuhan Menurut Wahyu Nabi SAW, Aiman Bin Abdul Fattah, Pustaka
As-Sabil - 2004
2.
Metode
Pengobatan Nabi – Ath-Thibbun Nabawi, Ibnul Qoyyim Al Jauziyah, Griya Ilmu -
2004
3.
Nota
kuliah Institut Latihan Herba (INTIBAH) modul Al Hijamah – 2002
4.
Nota
Kuliah Al Hijamah pada Kolej Perubatan Jawi (KPJ) – Januari 2005-02-03
Post a Comment for "BEKHAM (AL-HIJAMAH)"