Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jasad hidup yang berukuran
mikroskopis. Dalam bahasa Yunani mikrobiologi dibagi menjadi tiga kata yaitu
micros artinya kecil, bios artinya hidup, logos artinya ilmu. Jasad hidup yang
berukuran mikroskopis itu disebut mikroorganisme, mikroba, protista, atau jasad
renik. Jasad hidup yang termasuk dalam mikroba sangat beranekaragam antara lain
bakteri, protozoa, microalgae, jamur lender, fungi, bahkan virus. Mikroba
merupakan bentuk kehidupan yang tersebar paling luas dan terdapat paling banyak
di bumi. Nikroba terdapat pada permukaan tubuh manusia, dalam mulut, hidung,
organ tubuh makluk hidup, sampai dilingkungan sekitar. Mikroba terdapat paling
banyak dan berkembang sangat baik pada tempat-tempat yang mengandung nutrisi,
kelembaban, dansuhu yang sesuai untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Mikroba
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang telah melanda peradaban manusia.
Namun mikroba juga mempunyai peranan penting pada lingkungan kehidupan
manusia. Perkembangan tentang mikroba tidak lepas dari kemajuan IPTEK
manusia.Mikrobiologi dapat dibagi menjadi beberapa disiplin ilmu. Pengelompokan
ini dapat berdasarkan tipe mikroba (pendekatan taksonomi) dan berdasarkan
aktivitas mikroba (pendekatan fungsional) yaitu antara lain :
a. Pendekatan Taksonomi antara lain: bakteriologi
yang mempelajari tentang bakteri, mikologi yang mempelajari tentang jamur,
fikologi yang mempelajari ganggang, protozoogi yang mempelajari protozoa dan
virology yang mempelajari tentang virus.
b. Pendekatan Fungsional antara lain :
mikrobiologi industry mempelajari tentang aktivitas mikroba yang bermanfaat
bagi manusia, mikrobiologi kedokteran mempelajari tentang kesehatan dan
penyakit, mikrobiologi pertanian mempelajari peranan mikroba pada tanah,
tanaman dan hewan. Mikrobiologi pangan mempelajari peranan mikroba dalam
produksi, pengawetan, dan perusakan bahan pangan. Terakhir Ekologi Mikroba
mempelajari tentang mikroba di lingkungan alamiahnya.
Perkembangan Mikrobiologi.
Sejarah
perkembangan mikrobiologi sebelum ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi tiga
periode. Periode pertama, dimulai dengan terbukanya rahasia suatu dunia mikroorganisme
melalui pengamatan Leeuwenhoek pada tahun 1675.Hal ini menimbulkan rasa ingin
tahu di kalangan para ilmuwan mengenai asalmula kehidupan. Namun baru kurang
lebih pada pertengahan tahun 1860an, ketika teori generatio spontanea
dibuktikan ketidakbenarannya dan prinsip biogenesis diterima, pengetahuan
mengenai mikroorganisme tidak lagi bersifat spekulatif semata-mata. Memasuki
abad ke-20, mulai berkembang dua cabang mikrobiologi yang masih saling
berhubungan: mikrobiologi dasar (basic) dan mikrobiologi teraplikasi (applied).
Mikrobiologi dasar mengacu pada penemuan-penemuan baru di bidang ini. Sedangkan
mikrobiologi teraplikasi mengacu pada aspek pemecahan masalah (problem
solving) yang berhubungan dengan bidang ini. Sejak ditemukannya
konsep tentang DNA maka bidang mikrobiologi pun memasuki era molekuler.
Keberhasilan sekuensing DNA
berhasil mengungkap hubungan filogenetik (evolusi) di antara berbagai jenis
bakteri.
Cakupan
Ilmu Mikrobiologi :
Ø Tentang
virusàVirologi
Virus adalah parasit
berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di
luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil
asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein,
lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Ø Tentang
bakteriàBateriologi
Bakteri
adalah
suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan
dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil,
serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Ø diketahui
bahwa keempat kelompok ini tidak banyak memiliki kemiripan secara genetik
dan seringkali dibahas secara terpisah. Hewan bersel satuàProtozoologi
cabang biologi (dan
mikrobiologi) yang mengkhususkan diri dalam mempelajari kehidupan dan
klasifikasi protozoa. Secara klasik, objek pengkajiannya adalah empat kelompok
besar protozoa: Amoeboidea, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa. Sekarang
Ø Tentang jamuràMikologi
ologi
merupakan cabang ilmu penetahuan yang mempelajari tentang jamur (fungi) -
banyak orang juga menyebut cendawan.
merupakan
ilmu yang mempelajari tentang jamur. Dalam bahasa Inggris Jamur disebut Fungi /
Fungus.
Ciri-ciri
jamur :
Ø Merupakan
sel Eukariotik (mempunyai Inti yang jelas)
Ø Berkembang
biak dengan spora secara asexual maupun sexual
Ø Tidak
berklorofil
Ø Dinding
sel terdiri dari khitin dan selulosa
Ø Bersifat
sebagai Saprofitungregnum dari sekelompok
besar makhluk
Ø Jamur atau fungus adalah salah satu dari organisme
eukariot yang mencerna makanannya di luar dan menyerap molekul nutrisi ke dalam
selnya.
Jamur digunakan secara luas oleh manusia: ragi digunakan
untuk menapaikan bir dan roti, sedangkan perkebunan jamur merupakan industri
yang besar di banyak negara. Jamur merupakan pengurai utama untuk bahan-bahan
tumbuhan dan hewan mati di dalam banyak ekosistem, dan biasa dapat dinampak
ketika roti lama bercendawan. Namun, biologi jamur yang rumit menjangkau
pengetahuan dan pengalaman biasa
Ø Tentang kekebalan tubuhàImmunologi
Imunologi
adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai
semua aspek sistem imun
(kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain mempelajari
peranan fisiologis
sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; malfungsi sistem imun pada
gangguan imunologi (penyakit autoimun,
hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan allograft);
karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro,
in situ,
dan in vivo.
Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya
dipecah menjadi beberapa subdisiplin.
Penemuan penting dalam perkembangan
mikrobiologi
Penemuan penting yang berkaitan dengan
perkembangan mikrobiologi dapat dikelompokan atas pengembangan teknik dan
munculnya bidang kajian khusus dalam mikrobiologi misalnya ekologi mikroba, immunologi,
mikrobiologi industri, virologi, mikrobiologi kedokteran. Berkembangnya
Biologimolekuler dan rekayasa genetika tidak dapat dilepaskan dari penemuan di
bidang mikrobiologi.
a.
Penemuan bidang teknik mikrobiologis.
Pengembangan dalam bidang ini khususnya terkait dengan
Robert Koch, baik assistennya maupun rekan-rekannya. Seorang rekan Koch yaitu:
Paul Ehrlich (1854-1915) mengembangkan cara pewarnaan untuk mengidentifikasi
bakteri penyebab penyakit tuberkulosis. Walter Hesse memperkenalkan penggunaan
agar sebagai bahan pemadat media pertuumbuhan bakteri yang sangat bermanfaat
hingga sekarang ini. Richard Petri (1852-1921) asisten Koch yang lain
menciptakan cawan petri sehingga memudahkan penumbuhan bakteri pada media
agar.Seorang ilmuwan Denmark, Christian Gram (1853-1935) mengembangkan metode
pewarnaan untuk mendemonstrasikan adanya bakteri dalam jaringan hewan.
Bedasarkan pewarnaan ini maka bakteri dapat digolongkan atas 2 tipe yaitu gram
positif dan gram negatif. Tehnik pewarnaan ini dikenal dengan pewarnaan gram.
Lowis Pasteur di tahun 1860-an mengamati bahwa mikroba bertanggung jawab
terhadap perubahan kimiawi yang terjadi dalam makanan dan minuman. Pasteur
mengamati bahwa mempengaruhi pertumbuhan khamir dalam cairan yang mengandung
glukosa. Apabila tersedia oksigen maka sel khamir tumbuh dengan baik karena
tidak dihasilkan alkholol. Jika oksigen tidak tersedia maka pertumbuhan khamir
hanya sedikit tetapi dihasilkan alkohol, hal ini dikenal sebagai efek Pasteur.
Tehnik Pasteurisasi juga dikembangkan oleh Pasteur untuk mematikan mikroba
penyebab penyakit tetapi tidak membunuh mikroba yang bermanfaat
b.
Ekologi Mikroba.
Penemuan
yang dilakukan oleh Lowis Pasteur dan Robert Koch tidak hanya memicu para
ilmuwan untuk meneliti mikroba penyebab penyakit tetapi juga mikroba yang
terdapat di alam. Sergei Winogradsky (1856-1953) dan Martinus Beijerinck
(1851-1931)berhasil mengisolasi bakteri penambat nitrogen, bakteri fotosintetik
serta bakteri nitrifikasi. Pada tahun 1888, Beijerick menemukan bakteri bintil
akar pada tanaman leguminosae.
c.
Immunologi.
Penemuan
teknik media padat, teknik pewarnaan dan teknik kultur murni telah memacu
penelitian tentang mikroba sehingga memudahkan karakterisasi mikroba pathogen.
Paul Ehrlich dan Von Behring pada tahun 1890-an mengembangkan antitoksin untuk
difteri. Ehrlich mengajukan hipotesis mengenai immunitas ( hipotesis humoral ).
Elie Metchnikoff mengembangkan fagositosis yang erat kaitannya dengan immunitas
( hipotesis selular ).
d. Mikrobiologi industry.
Upaya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh mikroba
pathogen terus dikembangkan melalui pencarian bahan kimia diantaranya Paul
Ehrlich menemukan salvarsan untuk mengobati sifilis. Gerhard Domagk
menggunakan solfonamida untuk membasmi sejumlah bakteri. Pada tahun
1928, Alexander Fleming menemukan penisilin yang ditemukan pada jamur Penisillium
notatum yang dapat melawan bakteri pathogen dan kemudian pada tahun 1941
Howard Florey dan Chain berhasil mengisolasi penisilin sehingga membuka
kemungkinan pengembangan industry antibiotika. Pada pertengahan tahun
1940-an, Selman Waksman dan rekan-rekannya menemukan antibiotika yang yang
dihasilkan bakteri yang tergolong genus Streptomyces. Diantara antibiotika
Streptomisin dan tetrasiklin merupakan antibiotika yang dihasilkan Streptomyces
yang efektip untuk membasmi mikroba pathogen.
e.
Virologi.
Dmitri Iwanosky (1892) menemukan agen penyebab mosaic pada
tembakau yang ternyata berukuran lebih kecil dari pada bakteri. Beijerinck
(1899) kemudian berhasil mengkristalkan agen penyebab mosaic tersebut dan
Kristal yang dihasilkan juga bersifat infektif, virus yang menyerang daun
tembakau tersebut dikenal dengan TMV ( Tobacco Mozaic Virus ). Loeffer dan
Frosch (1898) menemukan virus penyebab penyakit pada kuku dan mulut ternak.
William Twort (1915) dan Felix’d Herelle (1917) menemukan virus yang menyerang bakteri
yang dikenal dengan bakteriofage. Reed (1900)menemukan virus yang menyebabkan
menemukan penyakit demam kuning pada manusia, virus ini dapat menular dari
manusia satu ke manusia lainnya melalui perantara nyamuk Aedes.
f.
Mikrobiologi Kedokteran.
Salah satu penemuan penting dalam
biologi kedokteran ialah diperkenalkannya asam karbolat sebagai disenfektan
dalam pembedahan oleh Joseph Lister (1827-1912). Penggunaan disinfektan dan
antiseptik telah mencegah infeksi selama proses pembedahan.
g.
Biologi
Molekuler.
Perkembangan biologi molekuler diawali dengan ditemukannya
DNA sebagai materi genetik oleh Oswald Avery, Colin Mcleod dan Miclyn Mcarty.
Sebelumnya Griffith (1928) menemukan adanya transpormasi pada bakteri Diplococcus
pneumonia yang juga diduga sebagai akibat adanya materi yang berpidah dari
satu bakteri ke bakteri lain. Ditemukan DNA sebagai materi genetic telah memacu
penelitian mengenai struktur DNA serta mekanisme pewarisan sifat oleh materi
genetik tersebut. Pada tahun 1953, James Waston dan Francis Crick mengajukan
model struktur dan fungsi DNA. Model struktur DNA yang diajukan oleh
kedua ilmuan ini telah memicu revolusi biologi molekuler. Selanjutnya pada
tahun 1960, J. Monod dan F. Jacob mengemukakan mekanisme pengendalian ekspresi
gen serta ditemukan kode genetika oleh M. Nirenberg, H. Matthaei, G. Khorana.
Mekanisme pembentukan ATP dalam sel (teori khemiosmetik) diajukan oleh Peter
Mitchell. Kurun waktu 1970-an sampai pada awal 1980-an merupakan peletakan
dasar-dasar genetika.
Ada beberapa istilah yang dipakai
pada anti microorganisme.
Ø Bakteriostatik :
Kemampuan menghambat perkembangbiakan bakteri temporer. Jadi pada saat zat ini tidak ada, bakteri
dapat berkembangbiak kembali
Ø Bakterisidal :
Bahan kimia yang mematikan bakteri secara permanen.
Ø Disinfektan :
Bahan - bahan kimia yang digunakan untuk mematikan mikroorganisme patogen yang
ada pada benda mati.
Ø Steril :
Bebas dari kehidupan mikroorganisme pathogen
Ø Septik :
Adanya bakteri patogen di dalam jaringan hidup yang dalam suatu proses infeksi
Mekanisme kerja dari zat anti
mikroorganisme
1.
Perusakan
DNA
2.
Denaturasi
protein
3.
Gangguan
pada gugus Sulfhidirl
4.
Antagonisme
kimiawi
5.
perusakan
pada dinding sel bakteri
Post a Comment for "Penemuan – Penemuan Penyakit Yang Berhubungan Dengan Mikrobiologi"