Sekarang Dunia Butuh Perawat


Literasi Perawat~ Kebutuhan tenaga Perawat di negara maju seperti: Amerika, Canada, Eropa, Australia, Jepang dan Timur Tengah melonjak dengan drastis sejak tahun 1980. Dua penyebab utama meningkatnya kebutuhan tenaga Perawat adalah penuaan penduduk dinegara maju, pertama karena meningkatnya usia maka kebutuhan pelayanan kesehatan juga akan meningkat, yang artinya meningkatnya kebutuhan Perawat. Kedua, menurunnya supply tenaga perawat dinegara maju tersebut karena generasi muda dinegara maju tersebut lebih suka menggeluti dunia bisnis, IT atau komunikasi dan tidak berminat untuk menjadi Perawat lagi.

Saat ini di Jepang membutuhkan lebih banyak perawat karena ketidakseimbangan antara supply dan kebutuhan perawat di dalam negerinya. Begitu juga dengan AS, kebutuhan perawat di AS setiap tahun mencapai 500 ribu orang. Kebutuhan tersebut kini mayoritas diisi oleh perawat asal Filipina.

Amerika Serikat tengah membutuhkan tenaga perawat dari berbagai Negara yang memiliki kualifikasi internasional. Bekerja sebagai perawat di Amerika dibutuhkan secara internasional untuk beberapa alasan di antaranya: karena tingkat kemandirian yang tinggi dan penghargaan yang diberikan pada perawat serta gaji yang menggiurkan.

Di AS gaji perawat, rata-rata adalah USD 4.200/bulan, di Eropa seperti Inggris gaji perawat rata-rata adalah 1.700 Poundsterling/bulan,Norwegia US$ 2.800,Australia US$ 1.200 – US$ 1.500, dan negara-negara Timur Tengah US$ 600- US$ 1.500 per bulan.

Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 400 akademi perawat yang mampu menghasilkan lulusan perawat sebanyak 18 ribu orang setiap tahunnya.

Tapi dibalik itu,di negeri kita tercinta terdapat ketimpangan antara lulusan perawat dengan jumlah lapangan yang tersedia. Banyak dari lulusan perawat kita yang setelah lulus masih menganggur sampai lebih dari 2 tahun,bahkan karena kurangnya lapangan kerja yang sesuai mereka ada yang beralih profesi seperti menjadi sales representatif,bisnis MLM dan sebagainya. Sebagian dari para lulusan ada yang bisa bekerja di rumahsakit-rumah sakit pemerintah dengan status sebagai honorer dan upah yang diterima pun upah honorer,yang hanya cukup untuk membayar transportasi dari dan ketempat kerja. Sedikit beruntung bagi mereka yang bisa bekerja sebagai PNS atau bekerja di rumahsakit-rumahsakit swasta,lagi-lagi upah yang diterima pun hanya cukup untuk bayar kost dan makan. Padahal kalau menilik upah perawat di Indonesia sangatlah tidak sesuai jika dibanding dengan beratnya tugas dan resiko yang mereka hadapi. Karena perawat merupakan ujung tombak dalam pelayanan perawatan dirumahsakit.

Perawat Indonesia hingga saat ini belum bisa bersaing dengan perawat Philippine dan India,karena faktor Bahasa Inggris sebagai media komunikasi di negara tujuan. Bahasa Inggris ini diukur dengan Nilai Test IELTS (International English Language Testing System) dengan Nilai Overall adalah 6,5. Test IELTS terdiri dari 4 komponen: a. Mendengar (30 menit), b) Membaca (60 menit), c) Menulis (60 menit), dan d) Bicara (15 menit). Di Indonesia IELTS tes dilakukan di IDP Education Australia di jalan Kuningan Jakarta, dan British Council di Jakarta.

Faktor kedua, ialah Sertifikasi Keperawatan Internasional. Standar Perawat dalam dunia ialah lulusan Universitas yang bergelar Bachelor of Science in Nursing (BSN), dan mempunyai Sertifikasi RN (Registered Nurse). Perawat RN dari India, Malaysia akan diakui sertifikasinya oleh negara2 Commonwealth karena standar pendidikan keperawatannya sudah dibuat sama dengan standar Internasional. Demikian juga Perawat Phillippine, begitu mereka lulus BSN mereka mengambil Sertifikasi RN di Philippine yang diakui oleh dunia Internasional. Bahasa Inggris tidak menjadi masalah bagi mereka, karena mereka sehari-hari menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka.

Indonesia baru mengembangkan program Sarjana Keperawatan sejak 5 tahun yang lalu, dan dalam program pendidikannya memisahkan Program Pendidikan Sarjana Keperawatan (4 tahun) dimana lulusannya bergelar SKp (Sarjana Keperawatan). Setelah lulus para SKp mengambil Program Pendidikan Profesi Keperawatan (1,5 tahun) yang lulusannya bergelar Ners. Masalahnya, Gelar SKp dan Ners ini hanya berlaku di Indonesia, dan tidak diakui dunia Internasional.

Untuk mengukur kompetensi para perawat lulusan berbagai negara ini, maka Negara Amerika membuat Standar Kompetensi Keperawatan dengan melakukan Ujian NCLEX-RN (National Council License Examination - Registered Nurse). Ujian ini untuk Asia masih dilakukan di Hongkong. Tes ini untuk mengukur kompetensi perawat apakah mereka mempunyai pengetahuan dan skills untuk bekerja di Rumah Sakit di Negara Maju.

Agar para Perawat kita mampu untuk lulus IELTS dengan nilai 6,5 dan lulus ujian NCLEX-RN, kita dapat melakukan beberapa hal:
  1. Upgrade pendidikan Perawat profesional agar sesuai dengan standar Perawat Internasional,
  2. Upgrade training clinical skills Perawat agar mampu bekerja di RS Internasional,
  3. Mengirimkan perawat ke Negara Maju yang membutuhkan.

Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

1 comment for "Sekarang Dunia Butuh Perawat"

  1. Masalahnya... Bagaimana perawat kita indonesia bisa nendapatkan sertifikat RN... Di indonesia tidak ada lembaga yang memfasilitasi perawatbkita untuk mengikuti seertifikasi RN yg di akui dunia.... Kalo ada boleh share info ny ... Terimakasih

    ReplyDelete