Ny. “N” umur 25 tahun, anak pertama umur 6 bulan datang ke BPS menyatakan belum ingin punya anak lagi, dan ingin menggunakan kontrasepsi implanon, hasil pemeriksaan dalam batas normal dan saat ini sedang haid hari ke 2 (Soal no 1-5)
1. Kontrasepsi yang dipilih Ny. “N” efektif dalam
a. 2 tahun
b. 3 tahun
c. 4 tahun
d. 5 tahuna
e. 6 tahun
2. Jumlah batang implan yang digunakan Ny. “N” adalah
a. 1 batang
b. 2 batang
c. 4 batang
d. 5 batang
e. 6 batang
3. Isi kandungan dari alat kontrasepsi tersebut adalah
a. 36 levonorgestrel
b. 75 levonorgestrel
c. 36 levonogestrel + 3 keto-desogestrel
d. 68 levonogestrel + 3 keto-desogestrel
e. 75 levonogestrel + 36 keto-desogestrel
4. Waktu yang tepat dalam pemasangan kontrasepsi yang dipilih Ny. “N” adalah
a. Saat itu juga
b. Setelah hari ke-7
c. Hari ke 2-7 menstruasi
d. Hari ke 14 menstruasi
e. Menunggu menstruasi bulan berikutnya
5. Efek samping yang mungkin terjadi adalah
a. Mual
b. Amenorea
c. Keputihan gatal
d. Perdarahan banyak
e. Nyeri saat bersenggama
Ny. “R” dan suaminya biasa menggunakan kontrasepsi kondom. Semalam melakukan hubungan seksual tanpa kondom karena kehabisan. Lama haid lima hari. Saat ini Ny. “R” berada pada siklus haid hari kesepuluh. Pagi ini dia datang ke tempat praktik anda minta bantuan agar tidak hamil (Soal no 6-10).
6. Kontrasepsi apa yang anda berikan kepada Ny. “R”
a. Pil progestin
b. Pil kombinasi
c. Suntik cyclofem
d. Suntik kombinasi
e. Kontrasepsi darurat pil
7. Waktu yang tepat menggunakan kontrasepsi tersebut maksimal
a. 7 hari sejak hubungan seksual
b. 12 jam sejak hubungan seksual
c. 24 jam sejak hubungan seksual
d. 48 jam sejak hubungan seksual
e. 72 jam sejak hubungan seksual
8. Berapa dosis dan bagaimana cara penggunaan kontrasepsi tersebut
a. Pil kombinasi dosis tinggi minum 4 tablet diulang 4 tablet 24 jam berikutnya
b. Pil kombinasi dosis tinggiminum 2 tablet diulang 2 tablet lagi 12 jam kemudian
c. Pil kombinasi diminum 1 tablet pada malam hari dilanjutkan 1 tablet tiap hari pada waktu yang sama
d. Pil progestin diminum 1 tablet pada malam hari dilanjutkan 1 tablet tiap hari pada waktu yang sama
e. Disuntikkan saat ini, diulang 4 minggu kemudian selama 7 hari memakai kondom jika ingin berhubungan seksual
9. Apa efek samping kontrasepsi tersebut
a. Spotting
b. Mual dan muntah
c. Peningkatan berat badan
d. Nyeri daerah penyuntikan
e. Tekanan darah meningkat
10. Kapan waktu mulai menggunakan kontrasepsi lainnya yang tepat
a. Pil langsung diminum
b. Kondom dapat dipakai segeera
c. AKDR dapat dimulai hari ke-7
d. Suntik diberikan 5 hari periode menstruasi berikutnya
e. Implant dipasang dalam 5 hari periode menstruasi berikutnya
Ny. “N” umur 21 tahun datag ke BPS Ny. “D” dengan keluhan pada payudara sebelah kanan teraba benjolan, mudah digerakkan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri (Soal no 11-15).
11. Sesuai kasus diatas kemungkinan diagnosis Ny. “N” adalah
a. Mastitis
b. Ca Mammae
c. Engorgement
d. Piget disease
e. Fibroadenoma
12. Data penunjang yang sesuai dengan kasus diatas perlu dikaji riwayat
a. Penyakit akut
b. Penyakit kronis
c. Penyakit menular
d. Penyakit menahun
e. Penyakit keturunan
13. Deteksi dini yang dapat dilakukan pada Ny. “N” adalah
a. USG
b. SADARI
c. IVA Test
d. Mamografi
e. Papinicolou smear
14. Pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis Ny. “N” adalah
a. EKG
b. USG
c. Rontgen
d. Lab darah
e. Mammografi
15. Yang merupakan tindakan bidan untuk mengatasi masalah diatas yaitu kolaborasi dengan
a. Dokter obgin
b. Dokter bedah
c. Dokter internal
d. Dokter onkologi
e. Dokter pediatric
Nn. A umur 35 tahun datang ke BPS ingin periksa payudara sebelah kiri terdapat benjolan yang semakin lama semakin membesar, sulit digerakkan, terasa sakit (Soal no 16-20).
16. Berdasarkan data diatas, kemungkinan Nn. “A” menderita
a. Piget disease
b. Engorgement
c. Kanker payudara
d. Fibro adeno mammae
e. Kista sarcoma filodes
17. Tindakan yang boleh dilakukan oleh bidan sesuai dengan kewenangannya adalah
a. Bedrest
b. Kemoterapi
c. Mamografi
d. Rujuk ke rumah sakit
e. Perbaikan nutrisi
18. Penyakit Nn. “A” termasuk golongan
a. Akut
b. Infeksi
c. Benigna
d. Menular
e. Herediter
19. Untuk melengkapi data dalam menegakkan diagnosis, perlu anamnesis tentang adanya penyakit yang sama diderita oleh
a. Ayahnya
b. Nenek dari ayah
c. Teman akrabnya
d. Saudara sepupu ayah
e. Ibu atau nenek dari pihak ibu
20. Predisposisi timbulnya penyakit pada kasus Nn. “A” adalah
a. Umur
b. Tidak menikah
c. Faktor keturunan
d. Tidak hamil atau tidak menyusui
e. Sering melakukan manipulasi payudara
Ny. “V” umur 42 tahun, mengalami menstruasi tidak teratur kurang lebih 6 bulan, saat ini setiap menstruasi perdarahan banyak dan keluar skotsel. Datang ke bidan, hasil pemeriksaan fisik TD: 120/ 70 mmHg, N: 120x/menit dan cepat, R: 29x/menit. Pemeriksaan abdomen terada masa berbenjol benjol (Soal no 21-25).
21. Sesuai data kemungkinan Ny. “V” mengalami suspect
a. Myoma uteri
b. Endometriosis
c. Servitis uteri
d. Endometriosis
e. Cystoma ovarii
22. Data lain yang perlu dikembangkan adalah adanya
a. Kontang bleeding
b. Berganti-ganti pasangan
c. Jumlah darah yang keluar
d. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
e. Beberapa kali ganti pembalut sehari
23. Pemeriksaan penunjang untuk kasus diatas adalah
a. Urine
b. Darah
c. Biopsi
d. Lendir serviks
e. Lendir vagina
24. Ny. “V” termasuk periode umur
a. Senium
b. Menopause
c. Klimakterium
d. Premenopause
e. Pasca menopause
25. Tindakan sementara adalah mengatasi perdarahan Ny. “V” dapat diberikan
a. Roboransia
b. Uterotonika
c. Antikoagulan
d. Hormon estrogen
e. Hormon progesteron
Ny. “N” umur 21 tahun datang ke BPS Ny. “D” dengan keluhan pada payudara sebelah kanan teraba benjolan, tidak berubah-ubah besarnya dan tidak nyeri, hasil pemeriksaan ada benjolan dan mudah digerakkan dan tidak ada nyeri tekan (Soal no 26-30).
26. Sesuai kasus diatas kemungkinan diagnosis Ny. “N” adalah
a. Mastitis
b. Ca mammae
c. Engorgement
d. Piget disease
e. Fibroadenoma
27. Untuk melengkapi data Ny. “N” perlu dikaji tentang riwayat
a. Penyakit akut
b. Penyakit kronis
c. Penyakit menular
d. Penyakit menahun
e. Penyakit keturunan
28. Pendidikan kesehatan yang bisa diberikan untuk melakukan deteksi dini pada Ny. “N” adalah
a. Papinocolou smear
b. Mammografi
c. IVA test
d. SADARI
e. USG
29. Tindakan yang dilakukan bidan untuk mengatasi masalah Ny. “N” adalah
a. Kolaborasi dengan dokter
b. Kolaborasi dengan dokter obgin
c. Kolaborasi dengan dokter internal
d. Kolaborasi dengan dokter bedah
e. Kolaborasi dengan dokter pediatric
30. Pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis Ny. “N” adalah
a. EKG
b. USG
c. Rontgen
d. Lab darah
e. Mammografi
Ny. “K” umur 40 tahun P6A1 datang ke tempat bidan. Hasil anamnesis Ny. “K” mengalami keputihan yang berbau kurang lebih 1 tahun dan akhir-akhir ini mengalami perdarahan saat melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan KU pucat, TD: 90/60 mmHg, N: 88x/ menit, S: 37,60C, R: 18x/ menit, Hb 7 mg/dl (Soal no 31-35).
31. Penyakit Ny. “K” dapat dideteksi dengan cara pemeriksaan
a. Biopsy
b. Kolskopi
c. Histerosikopi
d. Histerosalpingografi
e. Papanicolou smear
32. Faktor predisposisi penyakit yang diderita Ny. “K” adalah
a. Sering melahirkan
b. Ibu mengalami anemia
c. Pemakaian kontrasepsi
d. Hygiene seksual yang kurang baik
e. Frekuensi hubungan seksual yang sering
33. Ny. “K” kemungkinan menderita
a. Ooforitis
b. Serviksitis
c. Polip serviks
d. Cancer serviks
e. Radang panggul
34. Tindakan yang sesuai dengan kewenangan bidan untuk mengatasi kasus Ny. “K” adalah
a. Bedrest
b. Kemoterapi
c. Rujuk ke rumah sakit
d. Observasi KU
e. Perbaikan nutrisi
35. Untuk menegakkan diagnosis, kemungkinan Ny. “K” dilakukan pemeriksaan
a. Urine
b. VDRL
c. ELISA
d. Kultur darah
e. Tes DNA HPV
Nn. “A” umur 35 tahun datang ke BPS ingin periksa. Dengan keluhan payudara sebelah kiri terdapat benjolan yang semakin lama semakin membesar, terasa sakit. Hasil pemeriksaan teraba massa yang sulit digerakkan, nyeri tekan (Soal no 36-40).
36. Berdasarkan data diatas, kemungkinan Nn. “A” menderita
a. Piget disease
b. Engorgement
c. Kanker payudara
d. Fibro adeno mammae
e. Kista sarcoma filodes
37. Penyakit Nn. “A” termasuk golongan
a. Akut
b. Infeksi
c. Benigna
d. Manular
e. Maligna
38. Tindakan yang boleh dilakukan oleh bidan sesuai dengan kewenangannya adalah
a. Bedrest
b. Kemoterapi
c. Mamografi
d. Rujuk ke rumah sakit
e. Perbaikan nutrisi
39. Pemeriksaan yang dilakukan di rumah sakit, untuk menegakkan diagnosis Nn. “A” adalah
a. USG
b. EKG rontgen
c. Mamografi
d. Laboratorium
40. Predisposisi timbulnya penyakit pada kasus Nn. “A” adalah
a. Umur
b. Tidak menikah
c. Factor keturunan
d. Belum pernah hamil
e. Manipulasi payudara
Ny. “T” seorang ibu rumah tangga, datang ke poli kandungan dengan keluhan bengkak di daerah kemaluan bagian bawah, keputihan, panas dan nyeri waktu kencing (Soal no 41-45).
41. Sesuai dengan data kasus diatas kemungkinan Ny. “T” menderita penyakit
a. Vulvitis
b. Vaginitis
c. Servisitis
d. Bartholinitis
e. Endometriosis
42. Kemungkinan kuman penyebab penyakit yang diderita Ny. “T” adalah
a. Streptococcus
b. Candida Albicans
c. Niserea gonorhoe
d. Terponema palidum
e. Trikomonas vaginalis
43. Komplikasi yang mungkin muncul pada penyakit Ny. “T” adalah
a. Servisitis
b. Salfingitis
c. Miometritis
d. Bartholinitis
e. Endometritis
44. Tindakan yang sesuai dengan kewenangan bidan dalam menangani kasus yang dialami Ny. “T” adalah
a. Bilas vagina
b. Kompres betadine
c. Memberikan albothyl
d. Memberikan AgNO3 10%
e. Kolaborasi pemberian antibiotik
45. Pendidikan kesehatan yang dapat diberikan pada Ny. “T” adalah
a. Bilas vagina rutin
b. Cebok larutan iodin
c. Rendam rebusan air sirih
d. Cebok dengan sabun sirih
e. Sementara tidak senggama
Ny. “S” umur 16 tahun datang ke poliklinik untuk periksa. Hasil anamnesis Nn. “S” belum pernah menstruasi, setiap bulan merasakan nyeri siklik ± 5 hari. KU pucat dan perut membesar dengan TFU 3 jari dibawah pusat serta teraba lunak (Soal no 46-50).
46. Kemungkinan Nn. “S” menderita
a. Amenorea
b. Dismenorea
c. Hypomenorhea
d. Hipermenorhea
e. Kryptomenorhea
47. Perut Nn. “S” membesar kemungkinan disebabkan oleh
a. Adanya mioma uteri
b. Adanya kista endometrium
c. Adanya cairan di rongga perut
d. Tertumpuknya darah di uterus
e. Tertumpuknya darah di tuba fallopi
48. TFU Nn. “S” menunjukkan keadaan
a. Hematoma
b. Hematovulva
c. Hematometra
d. Hematokolpos
e. Haematosalpin
49. Keadaan Nn. “S” dapat menyebabkan gangguan
a. Eliminasi
b. Pernafasan
c. Pencernaan
d. Sirkulasi darah
e. Hubungan seksual
50. Kemungkinan tindakan medis untuk mengatasi masalah Nn. “S” adalah
a. Cauter
b. Insisi hymen
c. Hymenektomi
d. Radiasi hymen
e. Ekterpasi hymen
Anak B umur 9 thun terjadi perubahan payudara membesar, badan anak lebih cepat membesar, menyatakan sudah haid pertama dan darah yang keluar banyak, satu minggu sebelum haid meras nyeri kepala, perut kembung dan mual (Soal no 51-55).
51. Disebut apakah tanda seks primer yang dialami oleh anak B
a. Telarche
b. Puberche
c. Menarche
d. Amenorhea
e. Metrorargi
52. Disebut apakah keluhan yang dirasakan anak B, berupa nyeri kepala, perut kembung dan mual
a. Mialgia
b. Artragia
c. Premenstruasi syndrome
d. Syndrome adrenogenital
e. Vicarious menstruasion
53. Disebut apakah ciri seks sekunder yang terjadi pada anak B
a. Telarche
b. Menarche
c. Amenorhea
d. Metrorargi
e. Dismenorhea
54. Hormon apakah yang berperan pada pembesaran payudara anak B
a. Hormon LH
b. Hormon FSH
c. Hormon estrogen
d. Hormon LH dan FSH
e. Hormon progesterone
55. Apakah konseling yang tepat untuk mengurangi keluhan anak B
a. Pijat
b. Minum obat
c. Minum jamu
d. Minum air putih
e. Pemahaman diri dan cukup istirahat
Tn. “H” mempunyai dua anak, anak pertama laki-laki kelas 2 SMA dan anak kedua perempuan berambut panjang dan suka memakai rok panjang duduk di kelas 5 SD. Setahun kemudian anak perempuannya putus sekolah, Tn. “H” beranggapan bahwa pendidikan bagi perempuan tidak penting, karena anak perempuan hanya bertugas sebagai ibu rumah tangga. Adapun anak laki-laki tetap melanjutkan sekolah karena anak laki-laki tetap melanjutkan sekolah karena anak laki-laki dianggap sebagai yang lebih mampu dan bertanggung jawab. Ny. “H” bekerja sebagai buruh pabrik akan tetapi juga selalu mengerjakan tugas-tugas seperti memasak, mencuci dan menyapu (Soal no 56-60).
56. Anak perempuan Tn. “ H” mengalami
a. KDRT
b. Kesetaraan gender
c. Diskriminasi gender
d. Kekerasan perempuan
e. Pembentukan karakter feminime
57. Disebut apakah perlakuan Tn. “H” terhadap anak perempuannya
a. Stereotip
b. Subordinasi
c. Bias gender
d. Beban ganda
e. Marginalisasi
58. Apakah peran anda sebagai bidan dalam upaya terhadap kasus diatas
a. Pendidikan kesehatan gender
b. Memberikan pelayanan yang peka gender
c. Sosialisasi kesetaraan dan keadilan gender
d. Pendidikan kesehatan penanganan bentuk diskriminasi gender
e. Menyarankan Tn “H” menyekolahkan anak perempuannya
59. Disebut apakah perilaku yang ditunjukkan anak kedua Tn. “H”
a. Feminim
b. Keibuan
c. Tomboy
d. Maskulin
e. Menunjukkan identitasnya
60. Disebut apakah peran yang dikerjakan oleh Ny. “H”
a. Stereotip
b. Bias gender
c. Subordinasi
d. Beban ganda
e. Marginalisasi
Pasangan Mas W umur 19 tahun dan Mbak R umur 15 tahun datang ke bu bidan ingin konsultasi tentang berpacaran sehat, karena orang tua tidak memperbolehkan untuk menikah karena mereka masih sekolah (Soal no 61-65).
61. Manakah penjelasan bidan yang tepat kepada pasangan Mas W dan Mbak R tentang umur menikah bagi perempuan sesuai dengan UU perkawinan
a. 16 tahun
b. 17 tahun
c. 18 tahun
d. 19 tahun
e. 20 tahun
62. Selanjutnya bidan akan menjelaskan pada pasangan bahwa masa reproduksi sehat pada wanita adalah umur
a. 15 sampai 25 tahun
b. 20 sampai 30 tahun
c. 20 sampai 35 tahun
d. 25 sampai 35 tahun
e. 25 sampai 38 tahun
63. Apakah resiko yang akan dihadapi Mbak R bila ia hamil setelah pasangan tersebut menikah
a. Gemeli
b. Anemia
c. Sungsang
d. Makrosomia
e. Prematuritas
64. Jika pasangan Mas W dan Mbak R menikah, kehamilan sebaiknya ditunda sampai
a. 1 tahun lagi
b. 2 tahun lagi
c. 3 tahun lagi
d. 4 tahun lagi
e. 5 tahun lagi
65. Anjuran KB disarankan pada pasangan Mas W dan Mbak R adalah
a. Pil
b. IUD
c. Suntik
d. Kondom
e. Kalender
Nn. T adalah seorang gadis berumur 17 tahun, ia merupakan salah satu korban dari perdagangan perempuan di kotanya. Awalnya ia dijanjikan sebagai pembantu RT di luar negri. Selama di penampungan, ia mengalami siksaan fisik. Ternyata di luar kota dijadikan PSK dipaksa untuk melayani hidung belang (Soal no 66-70).
66. Kekerasan yang dialami oleh Nn. T merupakan
a. Pelecehan seksual
b. Kekerasan dalam rumah tangga
c. Kekerasan terhadap perempuan
d. Penyalahgunaan hak perempuan
e. Perkosaan dan kekerasan seksual
67. Apakah dampak kesehatan reproduksi yang dialami Nn. T
a. KET
b. PMS
c. Infeksi
d. Infertil
e. Abortus
68. Apakah materi konseling yang dapat diberikan pada Nn. T untuk menghindari dampak yang terjadi
a. Menghilangkan diskriminasi gender
b. Melakukan kampanye anti kekerasan
c. Menghindari hubungan dengan berganti pasangan
d. Memberikan kesempatan remaja untuk akses informasi
e. Memberikan perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan
69. Bagaimanakah sikap bidan dalam menghadap kasus Nn. T
a. Meminta untuk tidak menemui siapapun
b. Membekali tentang penjagaan keselamatan diri
c. Bekerja sama dengan lembaga sosial pemasyarakatan
d. Menutupi masalah agar tidak tersebar di masyarakat
e. Melaporkan tindak kekerasan pada pihak yang berwenang
70. Apakah upaya bidan agar kasus Nn. T tidak terulang lagi di masyarakat
a. Melatih setiap gadis untuk beladiri
b. Mengenalkan pengaruh keutamaan gender
c. Mengadakan pelayanan kasus dengan privasi tinggi
d. Melakukan skrining terhadap kekerasan perempuan
e. Melaporkan tindakan kekerasan pada pihak yang berwajib
Nn. C umur 20 tahun seorang tunasusila datang ke tempat bidan mengeluh sakit di perut bagian bawah, mengalami perdarahan dan demam. Dari hasil anamnesis ia menggugurkan kandungan pada dukun 10 hari yang lalu (Soal No 71-75).
71. Pengguguran kandungan yang dilakukan Nn. C dalam istilah medis disebut
a. Abortus iminens
b. Abortus incipiens
c. Abortus habitualis
d. Abortus provokatus
e. Abortus incompletus
72. Sesuai keluhan yang dirasakan paling mungkin Nn C mengalami
a. Cystitis
b. Salpingitis
c. Endometriosis
d. Appendicitis acuta
e. Abortus infeksious
73. Kemungkinan yang terjadi pada Nn. C adalah
a. Trauma
b. Umur muda
c. Unsafe abortion
d. Personal hygiene
e. Multipartner seksual
74. Akibat kasus yang dialami Nn. C dapat menyebabkan
a. Fertile
b. Infertil
c. Mortalitas
d. Fertilisasi
e. Morbiditas
75. Tindakan bidan terhadap Nn. C sesuai kewenangannya
a. Memberikan antipiretik dan rujuk
b. Melakukan KIP/ K pemahaman diri
c. Memberi obat analgetic dan antibiotic
d. Memberi obat antibiotic dan antipiretik
e. Memberi kompres hangat dan antibiotik
Bayi Ny. J lahir spontan dengan berat badan saat lahir 3.250 gram, apgar score saat lahir bayi tampak sianosis, frekuensi jantung 60-80x/ menit, usaha nafas lambat. Bayi lahir di BPS (Soal no 76-80).
76. Nilai apgar score pada kasus diatas yaitu
a. 0-3
b. 4-6
c. 7-8
d. 7-9
e. 7-10
77. Diagnosis pada kasus diatas adalah
a. Aspirasi
b. Asfiksia
c. Asfiksia ringan
d. Asfiksia sedang
e. Asfiksia berat
78. Penanganan pada kasus diatas yaitu
a. Observasi tanda vital
b. Beri oksigen 4-5 liter
c. Bersihkan badan dan tali pusat
d. Bungkus bayi dengan kain hangat
e. Rangsang pernapasan dengan menepuk telapak kaki, apabila belum reaksi, bantu pernapasan dengan ambubag
79. Penyebab kasus diatas dilihat dari faktor neonatus yaitu
a. Hipoksis
b. Solusio plasenta
c. Kompresi umbilikus
d. Adanya pengaruh obat
e. Trauma yang terjadi selama persalinan
80. Apabila tindakan yang dilakukan tidak berhasil maka langkah bidan selanjutnya adalah
a. Resusitasi
c. Infuse dekstrose 40%
d. Rujuk ke rumah sakit
e. Masukkak ke inkubator
Post a Comment for "Soal Uji Kompetensi Kebidanan "