Perawat Ketok Magic


Literasi Perawat ~ Perawat sebagai profesi memiliki keunikan tersendiri bagi mereka-mereka yang memilih pekerjaan ini sebagai pilihan sepanjang hidupnya. Rumah sakit, klinik, home care, panti jompo, pusat rehab centre adalah layanan kesehatan yang biasanya dikaitkan dengan keperawatan, namun di tempat lain seperti perusahaan tambang, gas, minyak dan batu bara, kebutuhan akan jasa keperawatan juga meningkat.

Kenyataan ini memberi arti bahwa tugas dan tanggung jawab perawat bisa dimana saja selama manusia menginginkan untuk sehat meski hal ini adalah alamiah dalam upaya untuk mempertahankan kehidupan. Sehat dan sakit adalah dua kondisi yang akan terus berlangsung dalam fase kehidupan sehingga kebutuhan akan perawatan dan pengobatan menjadi objek yang sangat vital.

Ada hal menarik yang hendak saya kupas tentang perawat bila dikaitkan dengan judul "ketok magic". Jika untuk menjadi profesional yang handal tentu kemampuan dan keterampilan juga harus mumpuni, begitu juga perawat lulusan baru. Tidak ada perawat "sekali jadi" dengan minim pengalaman lapangan meski mengantongi ijazah tinggi langsung menduduki jabatan kepala keperawatan.

Saya sering berseloroh kepada sesama lulusan baru yang memiliki idealisme yang kuat teradap keinginan untuk mendapatkan jabatan tinggi atau menjadi perawat pelaksana yang mumpuni dengan pengalaman nol, maka jangan harap keajaiban. Mereka-mereka yang lulusan baru sering menginginkan posisi kerja yang sejajar dengan gaji tinggi padahal jika menilik kedalam, realita akan pengalaman lapangan masih bisa dihitung bulan. Tanpa disadari mereka bak bengkel ketok magic yang dalam waktu singkat bisa memperbaiki permasalahan kendaraan.

Tapi tidak semuanya seperti itu, ada sebagian dari perawat lulusan baru yang sadar akan tangga bernama profesional, sehingga jalan panjang karir mereka lalui, menjadi junior tangguh, belajar hal baru diluar laboratorium kampus dengan memulai karir menjadi asisten atau bahkan care giver.

Bagi lulusan baru, kalimat "i am a staff nurse" sepertinya harus ditinjau lagi, karena dalam wawancara melamar kerja, mereka biasanya akan ditanya "what have you done" oleh pewawancara. Jika jawaban kita "Saya lulusan baru" maka bisa jadi layanan kesehatan maupun perusahaan benefits akan berfikir dua kali untuk menerima kita.

Gelar tanpa pengalaman bisa jadi hampa apalagi gelar tanpa karakter sungguh berbahaya. Realita ini yang banyak kita jumpai dalam kehidupan perawat dimana egoisme sering menutup kesadaran diri untuk memberi arti bagi kehidupan profesi. Menaiki tangga profesional itu tidak mudah, tidak sekali jadi tapi membutuhkan usaha dan pengalaman.

Ini bukan membuat rendah diri tapi saling mengingat agar kita setiap saat bisa menghargai sebuah proses, tidak tergesa-gesa untuk mendapatkan posisi kerja dan gaji yang tinggi sebelum menyelami kesulitan-kesulitan untuk menjadi profesional.

Jadi, alangkah lebih baik sebagai lulusan baru maka perawat setidaknya bisa meningkatkan hard competency dengan pengalaman kerja lapangan sembari meningkatkan pengetahuan serta soft competency seperti sikap dan kepribadian sebagai daya dukung agar perawat laku tidak hanya lokal tapi juga global.

Penulis: Achir Fahruddin 
Saudi Arabia, 13 Maret 2018
Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Perawat Ketok Magic"