Sebaiknya
jangan jadi perawat.....
Untuk
menjadi perawat kau harus;
Pintar
- Pintar membaca suasana hati orang lain di sekelilingmu, baik itu pasien ataupun rekan kerja.
- Pintar mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan berita apapun yang terkait kesehatan, pelayanan kesehatan, teknologi kesehatan,,dan lainnya.
- Pintar membawa diri dalam situasi apapun dan ketika bertemu dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun, entah sedang berseragam atau tidak, dikenali sebagai perawat atau tidak.
- Pintar menyembunyikan kesedihan, amarah, sakit kati, kekecewaan.
Kaya
- Kaya ilmu pengetahuan umum, agar bisa nyambung ketika menghadapi pertanyaan atau keluhan dari pasien.
- Kaya kesabaran hati, meski lebih sering dimarahi pasien dan senior, dan sedikit sekali menerima "terima kasih"
- Kaya senyuman tulus, tak peduli dibalas dengan senyuman atau mata melotot heran.
- Kaya "maaf " meskipun tidak berbuat salah.
- Kaya "ketenangan" meskipun pasien mencak-mencak tanpa sebab dan atasan mengancam menyuruh lembur tanpa upah.
Rupawan
- Rupawan dalam berbahasa dan bertuturkata meski aksen bahasa daerah agak kental dalam setiap artikulasi.
- Rupawan dalam berpenampilan namun tetap bersahaja tanpa berusaha lebai, untuk meniru gaya artis.
Cepat
- Cepat menanggapi keluhan pasien dan menentukan sesegera mungkin apa yang harus dilakukan.
- Cepat membenahi diri dan hati meski baru selesai di"complaint" pasien bahkan rekan kerja.
- Cepat beradaptasi dengan perubahan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, meski mungkin merugikan dirinya.
Munafik
- Perawat itu munafik, karena ia harus berusaha ramah dikala hatinya gundah.
- Perawat itu munafik, karena ia harus tetap bertugas saat dirinya sakit
- Perawat itu munafik, sering melukai tapi tak mau dilukai
- Perawat itu munafik, banyak pesannya
- Perawat itu munafik, karena harus dipaksa sabar
- Perawat itu munafik, tega meninggalkan keluarganya di jam orang-orang sedang libur
- Perawat tak munafik, jika ia berharap memiliki ladang amal seluas-luasnya
Perawat
bahkan dahulu kala (ratusan tahun silam) dianggap sebagai pekerjaan yang hina,
tidak pantas bagi kalangan bangsawan dan tidak penting.
Untuk
apa jadi perawat, bila perangaimu masih egois?
Perawat adalah pilihan karier yang sangat salah, jika kau tak suka mengalah demi kepentingan bersama.
Perawat dituntut menjadi pribadi yang sempurna, tahan banting, rela menderita, sanggup berkorban, demi kesembuhan pasiennya.
Pintar
saja, tidak akan pernah cukup untuk menjadi modal sebagai perawat.
Attitude; sikap-perilaku yang baik, adalah poin utama selain pendidikan, yang wajib dimiliki perawat. Kepintaran dapat dilatih dengan tekun belajar dan praktek yang tepat. Namun kepribadian yang baik, tulus dan ramah,,tidak tercipta semalam saja,,namun mesti terpupuk sejak awal (usia muda).
Berkacalah
dahulu..
Sudahkah kau Pintar, Kaya, Rupawan dan Munafik?
Jika sudah, maka kau memang adalah manusia biasa yang berhak bermimpi menjadi siapa dan apa saja.
Sudahkah kau Pintar, Kaya, Rupawan dan Munafik?
Jika sudah, maka kau memang adalah manusia biasa yang berhak bermimpi menjadi siapa dan apa saja.
Penulis: Iwansyah, Ceo Suara Literasi Perawat Indonesia
![]() |
ilustrasi |
Post a Comment for "Jangan Bercita-cita Jadi Perawat"