SKRIPSI: Hubungan Karakteristik Perawat Terhadap Mutu Pelayanan Keperawatan


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Indonesia secara administrasif dibagi menjadi 27 provinsi, provinsi tersebut dibagi menjadi kabupaten/kotamadya. Pada tingkat kabupaten terdapat kantor kesehatan kabupaten dibawah pemerintahan otonomi kabupaten, yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan penerapan berbagai program kesehatan. Pada setiap kecamatan terdapat pusat kesehatan (puskesmas) yang menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau, komprehensif dan terpadu bagi masyarakat di wilayah tanggung jawabnya, yang berupa kecamatan atau bagian dari sebuah kecamatan.(Al-Assaf.2009:206)

Persaingan di eraglobalisasi menuntut para penyedia jasa pelayanan untuk melakukan terobosan baru agar dapat bersaing merebut pangsa pasar, pelayanan yang bermutu merupakan hal yang mutlak diberikan agar tidak ditinggalkan konsumen. Dibidang kesehatan jaminan kualitas merupakan kewajiban dan tuntutan penyedia layanan kesehatan khususnya rumah sakit, rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang dituntut untuk berperan aktif dalam memberikan pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien kepada masyarakat (Depkes RI, 2010).

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin komplek. Peningkatan mutu rumah sakit harus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, disertai peningkatan efisiensi dan produktivitas di bidang manajemen, sesuai dengan standar pelayanan minimal rumah sakit, standar profesi, dan standar operasional prosedur (Dirjen Bina Pelayanan Medik,2010)

Upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat dilakukan dengan memperbaiki seluruh sumber daya layanan keperawatan, tidak hanya melakukan perbaikan pada proses agar dapat mencapai hasil akhir yang diharapkan tetapi melakukan pembenahan dari segi stuktur yang terdiri darikualitas sumberdaya manusia, perlengkapan, suplai, informasi, teknologi, sumberdaya fisik, dana dan organisasi (Nabhani, 2009).

Sumber daya manusia yaitu perawat merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penjaminan kualitas dalam keperawatan perawat sebagai unsur infut dalam pengukuran mutu pelayanan keperawatan harus memiliki keterampilan dan pengetahuan agar proses keperawatan dan standar asuhan keperawatan dapat dijalankan guna mengatasi masalah kesehatan klien secara menyeluruh yang meliputi kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual. (Heather Marr dan Hannie Giebing, 2011 : 34)

Peran perawat sebagai stakeholderdalam pelayanan keperawatan harus mampu menjalankan proses keperawatan dan menegakkan standar asuhan keperawatan yang nantinya akan berdampak pada peningkatan mutu pelayanan keperawatan, dari hasil penelitian Koman Sri Puspawati (2008) tentang “ Hubungan Karakteristik dan Pengetahuan Perawat Dengan Perilaku Penerapan Standar Operating Procedure (SOP) dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di  Rumah sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto Kramat Jati Jakarta “ menunjukkan bahwa karakteristik perawat berpengaruh dalam penerapan SOP.

Rumah Sakit Umum Labuang Baji, merupakan rumah sakit yang sedang pembenahan dari segi sarana maupun prasarana serta sumber daya yang ada untuk mencapai standar pelayanan minimal harus didukung oleh pendidikan dan pengetahuan , serta memiliki attitude yang baik agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas (Suara Bersatu, 2010).

Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti pada saat pengumpulan data awal tanggal 24 maret 2014 bahwa selama periode Bulan Maret-Desember  2013 jumlah kunjungan pasien rawat inap baji pamai sebanyak 560 orang, jumlah tempat tidur 64 buah. Sedangkan jumlah tenaga perawat yang bertugas diruang perawatan baji pamai sebanyak 16 orang. Rumah Sakit Daerah Labuang Baji Makassar.

Menurut Depkes pada tahun 2009 di Indonesia terdapat 184.332 orang tenaga perawat, sedangkan pada tahun 2010 terdapat 169.797 0rang. Di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 terdapat merupakan milik swasta tipe B, yang di tunjang oleh tenaga medis dan non medis. Adapun jumlah tenaga medis sebanyak 241 orang, yang terdiri dari 9 orang perawat RPK, 19 UGD 11 orang ICCU/ CVCU 11 orang, ruang bersalin 10 orang, ruang perawat 181 orang.  Berdasarkan tingkat pendidikan terdiri dari 52 orang lulusan Sarjana Keperawatan, 10 orang lulusan D4 Keperawatan, 3 orang lulusan D4 kebidanan, 105 orang lulusan D3 Keperawatan, 32 orang lulusan D3 kebidanan, dan 1 orang perawat gigi. Jadi jumlah perawat yang ada di ruang rawat Inap sebanyak 222 orang. Seperti di ketahui bahwa rumah sakit merupakan lingkungan yang berpotensi dalam hal penularan penyakit . para kerja di rumah sakit pun beresiko tertular penyakit infeksi dalam melaksanakan tugasnya . Ada beberapa bagian atau unit-unit di rumah sakit yang rentan terhadap penyebaran infeksi di dalamnya  seperti unit ICU, bagian kebidanan atau penyakit kandungan , kamar perawat (bagian penyakit dalam) dan perawat bedah. Dengan demikian petugas yang bekerja di bagian tersebut beresiko tertular infeksi. Untuk itu sangatlah penting diterapkan pengguna alat pelindung diri  untuk mencegah penularan infeksi pada setiap tindakan oleh petugas  kesehatan seperti perawat.

Menurut data RSUD jumlah perawat di Baji Pa’mai tahun 2012 sebanyak 19 orang yaitu jumlah perawat di baji Pa’mai I,  9 orang yang terdiri dari D.III keperawatan sebanyak 6 orang, S1 keperawatan sebanyak 2 orang dan Ners sebanyak 1 orang. Sedangkan di BajiPa’mai II sebanyak 10 orang yang terdiri dari  D.III keperawatan sebanyak 6 orang, S1 keperawatan sebanyak 1 orang dan Ners sebanyak  3 orang. Pada tahun 2013 jumlah perawat di Baji Pa’mai sebanyak 16 orang yaitu jumlah perawat di BajiPa’maiI 8 orang yang terdiri dari D.III keperawatan sebanyak 5 orang, S1 keperawatan sebanyak 2 orang dan Ners sebanyak 1 orang. Sedangkan di BajiPa’mai II sebanyak 8 orang yang terdiri dari D.III keperawatan sebanyak 5 orang, S1 keperawatan sebanyak 2 orang dan Ners sebanyak 1 orang.

Pengamatan peneliti selama pengumpulan data diruang perawatan baji pamai dengan melihat tingkat pendidikan yang ditemukan, jumlah perawat jenjang D.IIIKeperawatanyang bertugas di perawatan baji pamai I sebanyak 5 orang dan perawatan baji Pa’mai II, 5 orang, jenjang S1 keperawatan diperawatan baji pamai I sebanyak 1 orang dan diperawatan baji pamai II, 1 orang. Sedangkan Ners di perwatan Baji Pa’mai 1 sebanyak 2 orang dan Ners perawatan Baji Pa’mai II  sebanyak 2 orang.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Karakteristik Perawat Terhadap Mutu Pelayanan Keperawatan Di Ruangan Perawatan Baji Pamai Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar”.

Untuk mendapatkan kelanjutan dari SKRIPSI ini silahkan download
Dengan cara klik DISINI


Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "SKRIPSI: Hubungan Karakteristik Perawat Terhadap Mutu Pelayanan Keperawatan"